LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
MATA KULIAH AKUNTANSI DASAR
Oleh :
Triyanto Pamungkas
NIM A1C112039
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2013
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
MATA KULIAH AKUNTANSI DASAR
NAMA : Triyanto Pamungkas
NIM : A1C112039
Purwokerto, 05 Desember 2013
Dosen Pengampu,
Ir.
Hj. Pudji Hastuti P., M.P.
NIP.
19560425 198601 1 002
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... iii
I.
PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar
Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
C. Manfaat................................................................................................ 3
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 5
III.
HASIL
PRAKTIKUM...........................................................................
16
A. PT
Triyanto Pamungkas........................................................................
16
1.
General
Journal..............................................................................
18
2.
Trial
Balance..................................................................................
21
3.
Standard
Balance Sheet..................................................................
24
4.
Profit
& loss....................................................................................
25
B. CV
Triyanto Pamungkas......................................................................
18
1.
General
Journal..............................................................................
28
2.
Trial
Balance..................................................................................
31
3.
Standard
Balance Sheet..................................................................
33
4.
Profit
& loss....................................................................................
34
IV.
KESIMPULAN.......................................................................................
36
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. General Journal
PT Triyanto Pamungkas....................................................
16
2. Trial Balance
PT Triyanto Pamungkas........................................................
17
3. Standard Balance Sheet
PT Triyanto Pamungkas........................................
17
4. Profit & Loss PT
Triyanto Pamungkas.........................................................
18
5. General Journal CV
Triyanto Pamungkas..................................................
26
6. Trial Balance
CV Triyanto Pamungkas.......................................................
27
7. Standard Balance Sheet CV
Triyanto Pamungkas.......................................
27
8. Profit & Loss CV
Triyanto Pamungkas.......................................................
28
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
General
Journal PT Triyanto Pamungkas
2.
Trial
Balance PT Triyanto Pamungkas
3.
Standard
Balance Sheet PT Triyanto Pamungkas
4.
Profit
& Loss PT Triyanto Pamungkas
5.
General
Journal CV Triyanto Pamungkas
6.
Trial
Balance CV Triyanto Pamungkas
7.
Standard
Balance Sheet CV Triyanto Pamungkas
8.
Profit
& Loss CV Triyanto Pamungkas
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah akuntansi sejatinya telah kita kenal sejak lama,
namun banyak yang belum memahami tentang arti sebenarnya dari istilah akutansi
tersebut. Mungkin awalnya orang menganggap akuntansi sebagai suatu kegiatan
pencatatan atau pembukuan mengenai aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Namun sebenarnya pencatatan itu lebih
mengarah pada laporan keuangan dalam perusahaan tersebut, misalnya tentang
berapa besar pengeluaran untuk pembayaran upah para karyawan ataupun untuk
mengetahui sumber dana dalam suatu perusahaan (Paksiman, 2010).
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi,
meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta
tujuan lainnya. Namun pengertian akuntansi tidak hanya sebatas itu. Akuntansi
merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan atas
transaksi-transaksi keuangan perusahaan serta interpretasinya (Sutrisno, 2006).
Sumber lain menyebutkan bahwa, akuntansi tepatnya Akuntansi Keuangan atau ada
juga yang menyebut akunting adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang
dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi
keuangan yang tertuang dalam jumlah kekayaan, utang dan modal suatu bisnis dan
hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu (Harahap, 2004).
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan
suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik
pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola keuangan. Untuk
menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi
atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan
biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan
laba rugi, laporan
perubahan modal,
dan laporan arus kas. Untuk memudahkan proses akuntansi dalam menginputkan
laporan keuangan dalam suatu perusahaan, maka digunakan program MYOB. Program
ini merupakan program yang sudah digunakan oleh perusahaa-perusahaan untuk
mengatur keuangan mereka. Myob Accounting adalah aplikasi akuntansi yang
populer saat ini.
B.
Tujuan
Tujuan praktikum Akuntansi Dasar (AGB 216) dengan
menggunakan Program Program MYOB ini adalah sebagai berikut :
1. Melatih mahasiswa agar dapat membuat
profile Perusahaan dengan software MYOB.
2. Mahasiswa dapat mencatat atau
menginput transaksi keuangan secara benar dan dapat membuat laporan keuangan
melalui program MYOB.
C.
Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh oleh mahasiswa dalam praktikum
Akutansi Dasar dengan menggunakan Program MYOB ini adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai tampilan yang user
friendly, karena transaksinya berfiat sederhana dan berupa gambar-gambar
sehingga untuk pemula pun akan sangat mudah untuk memahaminya.
2. Mempunyai kemampuan export data ke
program excel, sehingga laporan nya bisa juga di cetak di program excel.
3. Dapat diterapkan untuk 105 jenis
perusahaan yang disediakan.
4. Mempunyai laporan keuangan yang
sangat banyak termasuk setting pajak serta menampilkan analisa dalam bentuk
grafik.
5. Kemudahan penggunaannya, artinya
pengguna dapat mempergunakannya walaupun yang bersangkutan tidak memiliki latar belakang pembukuan sama sekali.
6. Accounting Power, sehingga
pengelolaan informasi dengan menggunakan software ini cukup dapat diandalkan.
7. Feature Job dan Category yang dapat
digunakan untuk pengelolaan proyek serta
8. Departmentalisasi.
10. Tenaga kerja yang paham MYOB cukup
banyak.
11. Dapat digunakan untuk memantau 3
tahun periode pembukuan
13. Jangka waktu implementasi yang
relatif cepat.
II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya
akuntansi didefinisikan dengan melihat proses kegiatannya. Definisi akuntansi
dilihat dari kegiatannya merupakan suatu pencatatan, penggolongan, peringkasan,
pelaporan, dan penganalisisan data-data keuangan dari suatu organisasi atau
perusahaan. Kegiatan akuntansi diawali dengan mencatat setiap transaksi yang
terjadi ke dalam jurnal dan kemudian memasukkan catatan tersebut ke dalam
msing-masing rekening buku besar posting (Purwanti,
2001).
Laporan keuangan
adalah merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan
inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu
bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di samping informasi, laporan
keuangan juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability. Sekaligus
menggambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Laporan keuangan
sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut SAK hanya tiga :
1.
Daftar Neraca
yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
2.
Perhitungan Laba
Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba/rugi perusahaan pada
suatu periode tertentu.
3.
Laporan Arus
Kas. Di sini dimuat sumber dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode
(Harahap, 2005).
Neraca ialah laporan posisi keuangan suatu perusahaan
pada satu tanggal tertentu. Ada kalanya disebut juga “daftar kondisi keuangan”
atau juga disebut “daftar kekayaan dan kewajiban-kewajiban”, yang menggambarkan
hasil akhir daripada seluruh pencatatan transaksi-transaksi akuntansi sejak
perusahaan itu didirikan. Dalam arti kata lain neraca adalah catatan kumulatif.
Neraca sebgaimana namanya, disebut “keseimbangan akuntansi” atau “kesamaan
akuntansi” dan dapat digambarkan sebagai berikut :
Aktiva = Passiva
Aktiva = Kewajiban + Modal
Aktiva – kewajiban = Modal
Laporan Laba-Rugi merupakan satu daftar ikhtisar hasil
dan biaya suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Tujuan daripada
penyusunan perhitungan laba-rugi ialah : untuk mengukur kemajuan atau
perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan sifat
kegiatan perusahaan (Hadibroto, 1978).
Laporan
laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya,
rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Yang
kita dapatkan dalam laporan ini dimana dalam laporan ini menggambarkan mengenai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan rugi-laba dalam suatu periode tertentu. Laporan laba rugi
mempunyai 2 unsur yaitu pendapatan dan beban/biaya.
1.
Penghasilan
(income)
Adalah kenaikan manfaat
ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga dan lainnya.
2.
Beban (expanse)
Adalah penurunan manfaat ekonomi
selama suatu periode akutansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya nilai
aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk dalam kategori
beban/biaya adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya pemasaran,
biaya gaji karyawan, biaya penyusutan dan sejenisnya (Apriyono, 2008).
Setiap prusahaan
menginginkan keuntungan pada proses usahanya, Ada beberapa
cara untuk meningktkatkan keuntungan bisnis, antara lain :
1.
Menaikkan
harga
Cara
paling mudah untuk meningkatkan margin keuntungan dalam bisnis adalah dengan
menaikkan harga. Dengan hanya menaikkkan harga 10 %, maka keuntungan bisnis
Anda akan segera naik. Kenaikan margin bukannya 10 %, melainkan lebih dari itu.
Kenaikan margin bukannya 10%, melainkan lebih dari itu. Misalkan harga awal barang Anda Rp 100,
dengan keuntungan Rp 20. Lalu Anda naikkan 10 % menjadi Rp 110. Berarti setelah
Anda naikkan keuntungan Anda menjadi 30 (20 + 10). Jadi dengan hanya menaikkan
barang 10 %, Anda sudah menaikkan profit
3 kali lipat.
2.
Tingkatkan
pelayanan dan manfaat, bukannya diskon
Sebuah
barang komoditas akan tetap berharga murah manakala tidak ada nilai tambah dari
manfaatnya. Ketika sebuah barang komoditas diberi nilai tambah manfaat, maka
harga barang tadi akan ikut naik seiring dengan penambahan nilai manfaat.
3.
Merancang
anggaran bulanan
Kesuksesan
harus direncanakan. Termasuk dalam masalah anggaran bulanan bisnis Anda.
Rancanglah anggaran bulanan Anda agar pengeluaran Anda bisa lebih terkontrol
dan terencana.
4.
Lakukan
penghematan 10 %
Lakukan
penghematan semua biaya operasional Anda saat ini sebesar 10%, kalau bisa lebih
besar tentu lebih bagus. Silahkan cek semua pos pengeluaran Anda saat ini, saya
yakin banyak sekali pengeluaran yang bisa Anda hemat. Uang yang Anda hemat itu
bisa Anda gunakan untuk kepentingan yang lebih bermanfaat bagi bisnis Anda.
5.
Hentikan
iklan yang tidak efektif
Di
tengah persaingan usaha yang demikian sengit, iklan adalah bagian dari bisnis
yang banyak memakan biaya. Sebagai pebisnis, tentu Anda mencermati mana saja
iklan yang menguntungkan dan memberikan dampak bagi kemajuan bisnis. Tidak
semua iklan efektif. Iklan yang tidak efektif wajib Anda tinggalkan sekarang
juga
6.
Dahulukan
menjual barang dengan margin tinggi
Apa
yang Anda capai saat ini biasanya adalah hasil dari apa yang Anda memfokuskan
diri terhadapnya. Jika Anda menjual aneka macam produk dengan margin yang berbeda-beda,
ada baiknya mulai saat ini Anda lebih memfokuskan diri memprioritaskan barang
dengan margin keuntungan yang tinggi. Margin yang tinggi akan sangat membantu
cashflow bisnis Anda. Beda sekali kan jika Anda menjual barang dengan margin
rendah, walaupun volume penjualan banyak (Alarif, 2009).
Myob Accounting adalah aplikasi akuntansi yang populer saat ini. MYOB Accounting memfokuskan pada perusahaan
jasa dan dagang disamping jenis perusahaan yang lain pun bisa juga diterapkan.
Paling cocok aplikasi ini diterapkan pada perusahaan menengah kebawah, untuk
perusahaan besar rasanya tidak memadai, karena biasanya perusahaan besar jumlah
transaksinya sangat komplek sehingga biasanya mempunyai program yang dirancang
sendiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.
MYOB Accounting adalah sebuah aplikasi/program pengolah data untuk
menyajikan sebuah Laporan Keuangan dari suatu perusahaan, baik itu usaha mikro,
menengah, maupun makro. Sehingga di dalam penyajian Laporan Keuangan tidak
perlu susah-susah menjurnal secara manual dari Jurnal, posting ke Buku Besar,
Laporan Rugi Laba, sampai Neraca.
Ada beberapa jenis program Accounting yaitu : MYOB Accounting, Account Express, Account Pro,
Accountant Deluxe, Peachtree First Accounting, Simply Accounting, dan
lain-lain. Namun yang paling populer digunakan orang di jaman sekarang ini
adalah MYOB Accounting, karena lebih
familiar dan mudah digunakan (Darmika, 2008).
MYOB Accounting merupakan salah satu program Accounting yang berasal dari Australia yang versi terbarunya adalah
MYOB Accounting v.19 dan MYOB Accounting Premier. Dengan MYOB Accounting, anda dapat
mengotomatisasikan pembukuan secara lengkap, terperinci, dan akurat. MYOB mudah
dimengerti dan dipelajari. Fungsi-fungsi yang dimilikinya pun terdefinisi
dengan sangat jelas. Program MYOB menyediakan modul-modul yang diperlukan untuk
mengelola data akuntansi, sehingga anda hanya perlu mengoperasikannya.
Modul-modul tersebut antara lain Jurnal Umum, Pembelian, Penjualan, Pengelolaan
Inventaris, dan sebagainya. Anda tidak perlu menambahkan atau mengkonfigurasi
modul lagi. Selain memudahkan anda
dalam menginputkan laporan keuangan, MYOB juga menjamin data anda. Anda bisa
memproteksi file data anda sehingga data anda tidak mungkin diubah oleh orang
lain (Darmika, 2008).
Pada MYOB dapat digunakan paket
secara efektif dan efisien dengan cara memahami proses kerja dalam kaitan
dengan proses akuntansi (accounting process). Adapun penjelasan
tentang fungsi masing-masing modul kaitannya dengan proses akuntansi
menggunakan MYOB Accounting adalah
sebagai berikut:
1. Account
Digunakan untuk membuat daftar perkiraan dan melakukan jurnal umum.
Digunakan untuk membuat daftar perkiraan dan melakukan jurnal umum.
2. Banking
Untuk mencatat perkiraan yang berhubungan dengan transaksi bank, selain membeli maupun menjual barang dagang.
Untuk mencatat perkiraan yang berhubungan dengan transaksi bank, selain membeli maupun menjual barang dagang.
3. Sales
Untuk mencatat penjualan barang, termasuk penerimaan piutang dan segala yang berhubungan dengan penjualan tersebut.
Untuk mencatat penjualan barang, termasuk penerimaan piutang dan segala yang berhubungan dengan penjualan tersebut.
4.
Time Billing
Untuk
mencatat dan mengatur waktu yang diset secara otomatis untuk pembayaran baik untuk
klien maupun aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan dengan waktu.
5. Purchase
Untuk mencatat pembelian barang, termasuk membayar hutang dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pembelian barang tersebut.
Untuk mencatat pembelian barang, termasuk membayar hutang dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pembelian barang tersebut.
6. Payroll
Untuk mencatat tentang gaji, upah, pajak dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pegawai atau karyawan.
Untuk mencatat tentang gaji, upah, pajak dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pegawai atau karyawan.
7. Inventory
Untuk mencatat persediaan barang dagang khusunya perusahaan dagang.
Untuk mencatat persediaan barang dagang khusunya perusahaan dagang.
8.
Card File
Untuk
mencatat dan mengatur secara permanen data-data pelanggan, pemasok, pegawai dan
hubungannya dengan pihak lain (Binary,
2008).
Pada dasarnya dari proses akuntansi yang diselenggarakan
selama satu periode akan dihasilkan laporan rugi laba, laporan perubahan modal,
dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu
laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal
penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain
memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu
waktu tertentu saja. Secara terinci akan disajikan pada penjelasan di bawah
ini:
A.
Laporan Keuangan
1.
Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan
perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering
disebut per tanggal tertentu. Posisi yang digambarkan sesudah tertentu yaitu
posisi harta, utang, dan modal. Klasifikasi yang digambarkan ini memang timbul
sebagai akibat dari konsep double entry accounting system yang sudah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan akuntansi keuangan (Sutrisno, 2006).
Kekayaan (aktiva) dibagi menjadi menjadi dua, yaitu: aktiva
lancar (kekayaan yang habis dipakai atau masa kegunaanya jangka pendek atau
kurang dari satu tahun), misalnya Kas, Surat berharga, Piutang dagang,
Perlengkapan, Persediaan, dan; aktiva tetap (kekayaan yang masa manfaatnya
jangka panjang atau lebih dari satu tahun) seperti Tanah, Bangunan, dan Gedung,
Mesin, Kendaraan, Peralatan, dan Inventaris. Seluruh aktiva berada di sisi kiri
atau DEBIT.
Sumber kekayaan perusahaan (pasiva) berasal dari dua sumber,
yaitu: pertama, sumber dari kreditor atau biasa disebut hutang, yang
terdiri dari hutang lancar (jangka pendek) yang harus dikembalikan kurang dari
satu tahun seperti hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, hutang gaji, dan
lainnya, dan hutang jangka panjang yang masa pembayarannya lebih dari satu
tahun seperti hutang obligasi dan hutang hipotik. Sumber kedua berasal dari
pemilik yang disebut modal.
2.
Laporan Rugi-Laba
Committee on Terminology mendefinisikan laba sebagai: jumlah yang berasal dari
pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan
atau penghasilan operasi. Menurut APB Statement mengartikan laba (rugi)
sebagai: Kelebihan (defisit) penghasilan di atas biaya selam satu periode
akuntansi (Harahap, 2004).
Pengertian lain dari Laporan Rugi-Laba yaitu: Laporan
rugi-laba (dalam bahasa Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih.
Dalam laporan rugi-laba terdapat tiga unsur utama yaitu:
Pertama, penghasilan atau pendapatan yang merupakan penerimaan kas atau harta
lain yang diterima sebagai akibat penjualan barang dan atau jasa. Kedua, biaya
yaitu harga pokok barang yang dijual dan pengeluaran-pengeluaran lain dalam
rangka memperoleh penghasilan. Ketiga, laba (atau rugi) yaitu selisih antara
penghasilan yang diterima perusahaan denga biaya yang di keluarkan, maka
perusahaan memperoleh laba. Demikian sebaliknya jika penghasilan lebih kecil
disbanding biaya, perusahaan, mengalami rugi.
3.
Laporan Perubahan Modal
Informasi penambahan modal maupun pengurangan modal pemilik
akan tercermin dari Laporan Perubahan Modal. Laba yang diperoleh perusahaan
atau kerugian yang diderita akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Jika
perusahaan memperoleh laba akan menambah modal pemilik sebaliknya bila
perusahaan menderita rugi akan mengurangi modal pemilik. Modal juga bisa
berubah jika pemilik menyetor modal lagi atau pemilik mengambil uang untuk
keperluan pribadi (disebut prive) (Sutrisno, 2006).
B.
Jurnal
Jurnal merupakan alat untuk mencatat transaksi perusahaan
yang dilakukan secara kronologis (urut waktu kejadiannya) dengan menunjukkan
rekening yang harus di debit atau di kredit beserta jumlah rupiahnya
masing-masing. Manfaat pemakaian jurnal yaitu:
1.
Jurnal
merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh
oleh suatu transaksi, yaitu berupa pendebitan dan pengkrditan rekening.
2.
Menggambarkan
pencatatan secara kronologis (urut waktu), sehingga menggambarkan pencatatan
secara urut waktu kejadiannya.
3.
Jurnal
dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dapat dikerjakan oleh
beberapa orang secara bersamaan.
4.
Memudahkan
mengadakan koreksi jika ada kesalahan, sebab jika langsung dicatat di buku dan
terjadi kesalahan, akan sulit untuk melacaknya.
Di era globalisasi dewasa ini, kebutuhan akan adanya sistem
informasi manajemen yang baik adalah kebutuhan yang sangat krusial bagi
perusahaan. Penggunaan komputer di dalam otomatisasi kantor dan sistem yang
terpadu adalah keharusan bagi perusahaan untuk eksis dalam dunia bisnis. Karena
itu, para profesional pun dituntut untuk bisa mengembangkan keahlian di bidang
komputer secara terus menerus. Salah satu dasar sistem informasi manajemen yang
krusial adalah penggunaan program akuntansi dalam melakukan transaksi bisnis.
Dengan demikian, penggunaan program akuntansi adalah
kebutuhan mendasar untuk menjalankan bisnis, seperti halnya pemasaran dan
operasi. Dengan program akuntansi, seluruh aspek bisnis yang dikelola dapat
diukur dengan tepat waktu, tanpa harus menunggu selesainya laporan yang harus
dibuat secara manual dan memakan waktu lama. Informasi akuntansi sangat berguna
bagi aktifitas perusahaan atau manajemen dalam mengambil keputusan. Informasi
ini sangat penting artinya untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan yang efektif untuk kelangsungan hidup perusahaan. MYOB adalah program
akuntansi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan penyediaan informasi
akuntansi, sekaligus sebagai alat pengolah laporan keuangan.
MYOB Accounting merupakan sebuah aplikasi/program pengolah
data untuk menyajikan sebuah Laporan Keuangan dari suatu perusahaan, baik itu
usaha mikro, menengah, maupun makro. Sehingga di dalam penyajian Laporan
Keuangan tidak perlu susah-susah menjurnal secara manual dari Jurnal, posting
ke Buku Besar, Laporan Rugi Laba, sampai Neraca. MYOB mudah dimengerti dan
dipelajari. Fungsi-fungsi yang dimilikinya pun terdefinisi dengan sangat jelas.
Program MYOB menyediakan modul-modul yang diperlukan untuk mengelola data
akuntansi, sehingga anda hanya perlu mengoperasikannya. Modul-modul tersebut
antara lain Jurnal Umum, Pembelian, Penjualan, Pengelolaan Inventaris, dan
sebagainya. Anda tidak perlu menambahkan atau mengkonfigurasi modul lagi.
III
HASIL
PRAKTIKUM
A. PT
Triyanto Pamungkas

Gambar
1. General
Journal
PT. Triyanto
Pamungkas

Gambar
2. Trial Balance
PT. Triyanto
Pamungkas

Gambar
3.
Standard Balance Sheet
PT. Triyanto
Pamungkas

Gambar
4.
Profit & Loss PT. Triyanto Pamungkas
INTERPRETASI
1.
General
Journal
Pada PT. Triyanto Pamungkas, nilai keuangan
berdasarkan transaksi diatas yang dilakukan pada bulan Januari 2009 sebagai
berikut :
a.
1 Januari :
Triyanto
menyetorkan modal awal sebesar Rp. 75.000.000,- untuk memulai usaha berupa kas
dengan Rp. 35.000.000,- secara tunai dan Rp. 40.000.000,- masuk ke rekening
BNI. Ini
berarti transaksi yang dilakukan bukan tunai akan tetapi berupa bangunan. Maka
rekening yang terbentuk adalah kas dan modal
awal.
b.
2 Januari :
Triyanto membeli tanah
untuk lokasi kantor dengan membayar secara tunai sebesar Rp. 30.000.000,-. Ini
berarti transaksi yang dilakukan secara tunai. Transaksi ini menyebabkan tanah
bertambah sehingga masuk ke debit dan pada kas
berkurang masuk ke kredit.
c.
4 Januari :
Triyanto membeli
perlengkapan kantor secara kredit sebesar Rp. 750.000,-. Transaksi ini
menyebabkan perlengkapan bertambah masuk ke debit dan hutang kantor bertambah masuk ke
kredit.
d.
7 Januari :
Triyanto memperoleh
penghasilan sebesar Rp. 5.500.000,- dari jasa yang dia berikan kepada klien. Transaksi
ini termasuk pembayaran non tunai sehingga rekening pendapatan jasa masuk ke dalam kredit dan rekening Bank Mandiri masuk ke debit.
e.
10 Januari :
Triyanto telah
menyelesaikan kewajibannya memberikan jasa kepada klien senilai Rp.
2.000.000,-, klien berjanji akan membayar 1 bulan kemudian. Sehingga transaksi
ini masuk ke dalam rekening piutang. Transaksi ini menyebabkan rekening piutang
bertambah masuk ke debit dan rekening pendapatan juga
bertambah masuk ke kredit.
f.
11 Januari :
Triyanto menambah modal
berupa uang tunai untuk operasional kantor senilai Rp. 2.000.000,-. Transaksi
ini menyebabkan rekening kas bertambah masuk ke debit dan rekening tambahan modal bertambah masuk ke kredit.
g.
15 Januari :
Selama satu bulan
bersangkutan Triyanto membayar pengeluaran secara
tunai biaya sewa gedung sebesar Rp.
1.100.000,-, biaya gaji karyawan sebesar Rp.1.200.000,- dan
biaya listrik sebesar Rp. 400.000,- dengan total pengeluaran sebesar Rp. 2.700.000,-. Transaksi ini menyebabkan biaya sewa kantor, biaya gaji
karyawan dan biaya listrik bertambah masuk ke debit dan kas berkurang sebesar Rp. 2.700.000,- masuk ke kredit. Rekening yang muncul yaitu biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan, biaya
listrik dan kas.
h.
21 Januari :
Triyanto membayar sebesar Rp. 750.000,- untuk melunasi
hutang pembelian perlengkapan kantor. Transaksi
ini termasuk pembayaran non tunai sehingga rekening kas ke dalam kredit dan rekening Bank BNI masuk ke debit.
i.
25 Januari :
Triyanto menerima piutang dari klien sebesar Rp.
1.000.000,-. Transaksi ini menyebabkan
rekening piutang berkurang dan rekening kas bertambah sehingga rekening piutang masuk ke kredit dan kas masuk ke debit.
j.
26 Januari :
Triyanto menjual sebagian tanah yang dia beli untuk
lokasi kantor dengan harga sama dengan harga belinya sebesar Rp. 9.000.000,-.
Triyanto menerima pembayaran dalam bentuk tunai. Transaksi ini menyebabkan
rekening kas bertambah masuk ke debit dan rekening tanah berkurang masuk ke
kredit.
k.
30 Januari :
Triyanto mengambil uang dari perusahaan sebesar Rp.
3.000.000,- untuk keperluan pribadinya. Transaksi ini menyebabkan rekening
prive bertambah Rp. 3.000.000,- sehingga rekening prive masuk ke debit dan
rekening kas berkurang Rp. 3.000.000,- sehingga rekening kas masuk ke kredit.
Biaya sewa gedung sebesar Rp. 1.500.000,- sisanya
belum dibayar dan belum dibayar dalam rekening. Transaksi ini termasuk
penyesuaian sehingga biaya sewa kantor/gedung bertambah masuk ke debit sebesar
Rp. 400.000,- dan sisa hutang biaya sewa
kantor/gedung bertambah masuk ke kredit sebesar Rp. 400.000,-.
Perlengkapan kantor disusut 5% per tahun dari harga
perolehan. Transaksi ini termasuk penyesuaian sehingga rekening biaya
penyusutan perlengkapan kantor masuk ke debit sebesar Rp. 3.125,- diperoleh
dari {
: 12} dan rekening akumulasi penyusutan
perlengkapan kantor bertambah masuk ke kredit sebesar Rp. 3.125,-.
2. Trial Balance
Trial
Balance atau neraca saldo dari PT Triyanto Pamungkas sebesar Rp.84.903.125,-,
yang dipengaruhi oleh beberapa variable yaitu :
1.
Modal awal
Triyanto menginvestasikan uang sebesar Rp.75.000.000,- (kredit)
pada rekening sebagai modal awal PT Triyanto Pamungkas.
2.
Kas
Kas yang
dipunyai PT Triyanto Pamungkas sebesar Rp. 11.300.000,-, (debit). Sisa kas sebesar
Rp. 11.300.000,- karena berkurang akibat adanya pembelian tanah
sebesar Rp. 30.000.000,-, tambahan modal sebesar Rp. 2.000.000,-, biaya sewa
kantor Rp. 1.100.000,-, biaya gaji pegawai Rp. 1.200.000,-, biaya
listrik Rp. 400.000,-, hutang kantor Rp 150.000,-, membeli perlengkapan kantor
sebesar Rp. 750.000,-, penjualan tanah sebesar Rp. 9.000.000,-, prive
sebesar Rp. 3.000.000,-.
3.
Piutang
Pada
rekening piutang terjadi transaksi piutang pendapatan jasa sebesar Rp.2.000.000,- dan berkurang karena klien telah membayar sebesar Rp.1.000.000,- sehingga sisa piutang sebesar Rp. 1.000.000,-
(debit).
4.
Perlengkapan Kantor
Terjadi
transaksi pembelian sebesar Rp. 750.000,- secara kredit sehingga pada rekening perlengkapan kantor masuk ke debit sebesar Rp. 750.000,-.
5.
Tanah
Pada
rekening tanah PT Triyanto Pamungkas membeli tanah sebesar Rp.30.000.000,- pada tanggal 2 Januari 2010 secara tunai, kemudian tanah dijual sebesar Rp. 9.000.000,-. Sehingga
dalam rekening tanah tersisa Rp.21.000.000,- (debit).
6.
Hutang kantor
Terjadi
tansaksi sebesar Rp 750.000,00 (kredit) pada rekening hutang perlengkapan kantor PT Triyanto Pamungkas
dan kemudian Triyanto melunasi hutangnya pada tanggal 21 Januari 2009 sehingga
hutang kantor Rp.0,-.
7.
Tambahan Modal
Terdapat
sebesar Rp. 2.000.000,- (kredit) pada tambahan modal PT Triyanto Pamungkas.
8.
Prive
Terajadi
pengambilan uang pribadi (prive)
sebesar Rp. 3.000.000,- (debit) pada PT
Triyanto Pamungkas.
9.
Pendapatan Jasa
Pada
pendapatan jasa PT Triyanto Pamungkas sebesar
Rp 7.500.000,- (kredit) yang diperoleh dari pendapatan jasa dari
penerimaan tunai sebesar Rp.5.500.000,- dan dari pendapatan jasa secara kredit sebesar Rp.2.000.000,-.
10. Biaya Sewa
Kantor
Pada
rekening biaya sewa kantor, PT Triyanto Pamungkas sebesar
Rp.1.100.000,- (debit).
11. Biaya
Listrik
Pada
rekening biaya listrik PT Triyanto Pamungkas sebesar
Rp. 400.000,- (debit).
12. Biaya gaji pegawai
Pada
rekening biaya gaji pegawai, PT Triyanto Pamungkas sebesar Rp.1.200.000,- (debit).
3. Standard Balance sheet
Balance sheet merupakan laporan neraca
pada suatu periode. Pada balance
sheet PT Triyanto Pamungkas terdapat total
assets sebesar Rp.
78.796.875,-, total
liabilities sebesar Rp 400.000,- dan total
equity sebesar Rp
78.396.875,-.
a. Total assets sebesar Rp. 78.796.875,- dengan
perincian: kas sebesar Rp. 11.300.000,-, Bank Mandiri sebesar Rp. 5.500.000,-,
Bank BNI sebesar Rp. 39.250.000,-, piutang sebesar Rp. 1.000.000,-,
perlengkapan kantor sebesar Rp. 750.000,-, akumulasi penyusutan perlengkapan
kantor sebesar Rp. 3.125,- dan tanah sebesar Rp. 21.000.000,-.
b. Total liabilities sebesar Rp. 400.000,-
(kredit), net assets sebesar Rp.
78.396.875,-. Net Assets merupakan total assets Rp. 78.796.875,- dikurangi total liabilities Rp. 400.000,-.
c. Total
equity sebesar Rp.
78.396.875,- (kredit) diperoleh dari modal awal Rp. 75.000.000,- (kredit),
tambahan modal Rp. 2.000.000,- (kredit), prive Rp. 3.000.000,- (debit) dan laba
saldo berjalan (current year earnings)
Rp. 4.396.875,- (kredit).
4. Profit and loss
Profit and
loss atau laporan rugi laba sebesar Rp. 4.396.875,- dari pendapatan jasa sebesar Rp. 7.500.000,- dikurangi
total biaya sebesar Rp 3.103.125,- sehingga PT Triyanto Pamungkas memperoleh laba sebesar Rp. 4.396.875,-.
Untuk meningkatkan keuntungan pada PT
Triyanto Pamungkas, yaitu dengan memperbaiki manajemen perusahaan
tersebut dan perlu adanya proses manajemen strategi. Manajemen
merupakan sebagai suatu proses, mempunyai definisi yang berbeda-beda .
Manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana
keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai
suatu tujuan organisasi. Proses manajemen
strategi diperlukan dalam sebuah perusahaan. Hal inilah yang akan
memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan
berbagai strategi yang lebih besar. Manajemen perusahaan merupakan
unsur utama keberhasilan suatu perusahaan, jika manajemen perusahaan itu tidak
baik dapat menurunkan keuntungan bahkan dapat mengalami kerugian. Selain
perbaikan manajemen, untuk meningkatkan keuntungan dengan memperbaiki
pelayanan, memperbaiki fasilitas, serta mengutamakan kepuasan pelanggan.
B. CV
Triyanto Pamungkas

Gambar
5. General
Journal
CV Triyanto
Pamungkas

Gambar
6. Trial Balance
CV Triyanto
Pamungkas

Gambar
7.
Standard Balance Sheet
CV Triyanto
Pamungkas

Gambar
8.
Profit & Loss CV Triyanto Pamungkas
INTERPRETASI
1.
General
Journal
Pada CV Triyanto
Pamungkas, nilai keuangan berdasarkan transaksi diatas yang dilakukan pada bulan
Februari 2009 sebagai berikut :
a.
1 Februari :
Triyanto menyetorkan modal awal sebesar Rp. 8.000.000,- untuk memulai usaha
agribisnis berupa kas dengan Rp. 5.000.000,- secara tunai dan Rp. 3.000.000,-
masuk ke rekening BNI. Maka rekening yang terbentuk adalah kas dan modal awal.
b.
3 Februari :
Triyanto membeli
perlengkapan kantor secara tunai sebesar Rp.
750.000,-. Transaksi ini menyebabkan perlengkapan bertambah masuk ke debit
dan kas berkurang masuk
ke kredit.
c.
5 Februari :
Triyanto membayar uang sewa kantor sebesar Rp. 750.000,-. Transaksi ini termasuk pembayaran melalui Bank sehingga rekening biaya sewa kantor masuk ke dalam debit dan rekening Bank BNI masuk ke kredit.
d.
7 Februari :
Triyanto Membeli peralatan kantor sebesar Rp. 1.800.000,- dengan cara
mengangsur 3 kali selama 3 bulan. Sehingga rekening peralatan kantor masuk ke
dalam debit sebesar Rp. 1.800.000,- dan hutang kantor masuk ke dalam kredit
sebesar Rp. 1.800.000,-.
e.
10 Februari :
Triyanto memperoleh pendapatan Rp. 1.237.500,-. Transaksi ini termasuk
pembayaran melalui Bank sehingga rekening pendapatan jasa masuk ke kredit
sebesar Rp. 1.237.500,- dan rekening Bank Mandiri masuk ke debit sebesar Rp.
1.237.500,-.
f.
11 Februari :
Pada bulan bersangkutan Triyanto membayar gaji pegawai untuk waktu kerja 6
hari sebesar Rp. 187.500,-. Transaksi ini termasuk pembayaran melalui Bank
sehingga rekening biaya gaji pegawai masuk ke debit sebesar Rp. 1.237.500,- dan
rekening Bank BNI masuk ke kredit sebesar Rp. 1.237.500,-.
g.
12 Februari :
Triyanto membeli bahan habis pakai secara tunai sebesar Rp. 500.000,-.
Transaksi ini menyebabkan rekening bahan habis pakai bertambah masuk ke debit
sebesar Rp. 500.000,- dan rekening kas berkurang masuk ke kredit Rp. 500.000,-.
h.
13 Februari :
Triyanto telah memberikan jasa yang dibayar secara kredit sebesar
Rp.1.000.000,-. Transaksi ini menyebabkan rekening piutang bertambah masuk ke
debit sebesar Rp. 1.000.000,- dan rekening pendapatan jasa bertambah masuk ke
kredit Rp.1.000.000,-.
i.
14 Februari :
Selama 2 minggu terakhir, Triyanto memperoleh pendapatan sebesar
Rp.2.395.000,-. Transaksi ini termasuk pembayaran melalui Bank sehingga
rekening pendapatan jasa masuk ke kredit sebesar Rp.2.395.000,- dan rekening
Bank Mandiri masuk ke debit sebesar Rp.2.395.000,-.
j.
18 Februari :
Pada akhir bulan Triyanto membayar angsuran utang 1 atas pembelian
peralatan kantor. Transaksi ini menyebabkan rekening hutang kantor berkurang
masuk ke debit sebesar Rp. 600.000,- diperoleh dari
dan kas berkurang masuk ke kredit sebesar Rp. 600.000,-.
k.
28 Februari :
Triyanto mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya (Prive) sebesar Rp.500.000,-. Transaksi
ini menyebabkan rekening Prive bertambah masuk ke debit sebesar Rp.500.000,-
dan kas berkurang masuk ke kredit Rp.500.000,-.
Menurut
perhitungan fisik bahan habis pakai tersisa Rp. 400.000,-. Transaksi ini
termasuk penyesuaian sehingga rekening biaya bahan habis pakai bertambah masuk
ke debit sebesar Rp. 100.000,- diperoleh dari transaksi tanggal 12 februari
(Rp. 500.000,-) dikurangi sisa bahan habis pakai Rp. 400.000,- dan bahan habis
pakai berkurang masuk ke kredit sebesar Rp. 100.000,-.
Diperkirakan
10 % dari piutang usaha tidak dapat ditagih. Transaksi ini menyebabkan rekening
kerugian piutang masuk ke debit sebesar Rp. 100.000,- diperoleh dari (
x 1.000.000) dan
cadangan kerugian piutang masuk ke kredit sebesar Rp. 100.000,-.
Biaya gaji
pegawai Rp. 750.000,- sisanya belum dibayar dan belum dicatat dalam rekening.
Transaksi ini termasuk penyesuaian sehingga rekening biaya gaji pegawai masuk
ke debit sebesar Rp. 562.500,- diperoleh dari biaya gaji pegawai dikurangi
transaksi biaya gaji pegawai tanggal 11 Februari 2009 (Rp. 750.000 – Rp.
187.500) dan hutang kantor masuk ke kredit sebesar Rp. 562.500,-
2. Trial Balance
Trial Balance atau neraca saldo dari CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 14.495.000,- yang dipengaruhi oleh beberapa
variabel yaitu :
1.
Modal
Triyanto menginvestasikan uang sebesar Rp
8.000.000,00 untuk modal awal dalam memulai Perusahaan Agribisnisnya.
2.
Kas
Dalam rekening kas awalnya sebesar Rp.
5.000.000,- berkurang untuk pembelian perlengkapan kantor seharga Rp 900.000,-,
membeli bahan habis pakai sebesar Rp. 500.000,-, membayar hutang kantor sebesar
Rp 600.000,-, dan prive sebesar Rp 500.000,-.
Sehingga di dalam rekening tersisa Rp 2.500.000,- (debit).
3.
Perlengkapan Kantor
Terjadi
transaksi pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp
900.000,00 (debit) pada rekening perlengkapan kantor.
4.
Hutang peralatan kantor
Membeli peralatan kantor sebesar Rp 1.800.000,- dengan cara 3 kali
pembayaran, perusahaan baru membayar 1 kali sebesar Rp 600.000,- sehingga
perusahaan masih memiliki hutang peralatan kantor sebesar Rp 1.200.000,-
(kredit) pada rekening hutang peralatan
kantor pada CV Triyanto Pamungkas.
5.
Prive
Terajadi
pengambilan uang pribadi (prive)
sebesar Rp 500.000,- (debit) pada CV
Triyanto Pamungkas.
6.
Pendapatan Jasa
Pada
pendapatan jasa CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 4.632.500,- (kredit) yang diperoleh dari pendapatan tunai sebesar Rp
1.237.500,00, dari pendapatan jasa Rp. 1.000.000,- secara kredit dan dari
pendapatan sebesar Rp 2.395.000,-.
7.
Biaya Sewa Kantor
Pada
rekening biaya sewa kantor, CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 750.000,- (debit).
8.
Biaya gaji pegawai
Pada
rekening biaya gaji pegawai, CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 750.000,- (debit).
9.
Biaya bahan habis pakai
Pada
rekening biaya bahan habis pakai, CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 100.000,- (debit).
10.
Kerugian Piutang
Pada
rekening kerugian piutang, CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 100.000,- (debit).
3.
Standard Balance Sheet
Pada CV Triyanto Pamungkas terdapat total assets sebesar Rp. 12.195.000,-, total liabilities sebesar Rp
1.762.500,- dan total equity sebesar Rp 10.432.500,-.
a. Total assets sebesar Rp. 12.195.000,- dengan perincian: kas
sebesar Rp. 2.500.000,-, Bank Mandiri sebesar Rp. 3.632.000,-, Bank BNI sebesar
Rp. 2.062.500,-, piutang sebesar Rp. 1.000.000,-, cadangan kerugian piutang
sebesar Rp. 100.000,-, perlengkapan kantor sebesar Rp. 900.000,-, peralatan kantor
sebesar Rp. 1.800.000,- dan bahan habis pakai sebesar Rp. 400.000,-.
b. Total liabilities sebesar Rp. 1.762.500,- (kredit), net assets sebesar Rp. 10.432.500,-. Net Assets merupakan total
assets Rp. 12.195.000,- dikurangi
total liabilities Rp. 1.762.500,-.
c.
Total equity
sebesar Rp. 10.432.500,- (kredit) diperoleh dari modal awal Rp. 8.000.000,-
(kredit), prive Rp. 500.000,- (debit) dan laba saldo berjalan (current year earnings) Rp. 2.932.500,-
(kredit).
4.
Profit
and loss
Pada
profit and loss atau laporan rugi
laba CV Triyanto Pamungkas memperoleh laba sebesar Rp 2.932.500,- dari pendapatan jasa sebesar Rp 4.632.500,00 dikurangi
total biaya sebesar Rp 1.600.000,- dan dikurangi kerugian piutang sebesar
Rp. 100.000,-.
Untuk meningkatkan keuntungan CV
Triyanto Pamungkas, dengan
memperbaiki manajemen perusahaan dan perlu adanya proses manajemen
strategi. Manajemen adalah suatu keadaan terdiri
dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line)
mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi
masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Selain
perbaikan manajemen, untuk meningkatkan keuntungan dengan memperbaiki
pelayanan, memperbaiki fasilitas, serta mengutamakan kepuasan pelanggan.
Menurut
pendapat Askandhie's
hanya ada 3 cara
meningkatkan profitabilitas suatu perusahaan jika dilihat dari sisi keuangan,
berikut tips dan penjelasan singkat mengenai 3 hal meningkatkan profitabilitas perusahaan yaitu :
1. Mengurangi beban.
2. Meningkatkan Margin atau
keuntungan.
3. Meningkatkan Sales
IV
KESIMPULAN
1.
Akuntansi disebut
sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Untuk menyampaikan
informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang
dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya
terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca,
laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Untuk
mempermudah pembuatan laporan maka ada program MYOB
Accounting.
2.
MYOB Accounting salah satu software akuntasi yang memudahkan kita
dalam penghitungan akuntansi seperti pembuatan profil perusahaan, transaksi
rugi laba serta laporan keuangan.
3.
Neraca Saldo adalah
daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan Buku Besar. Neraca Saldo
biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja
untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Neraca Saldo disusun untuk memastikan
bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah
saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit.
4.
Laporan laba rugi
adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang
diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Tujuan daripada penyusunan perhitungan laba-rugi ialah
: untuk mengukur kemajuan atau perkembangan perusahaan dalam menjalankan
fungsinya sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan
5.
Hasil yang diperoleh
pada praktikum akuntansi dasar ini yaitu pada hasil General Journal
dari PT. Triyanto Pamungkas yaitu sebesar Rp.
85.853.125,-, Trial Balance atau neraca saldo dari PT. Triyanto
Pamungkas yaitu sebesar Rp.84.903.125,-,
Standard Balance Sheet dari PT. Triyanto
Pamungkas yaitu antara lain Total Assets sebesar Rp. 78.796.875,-, Total Liabilities sebesar Rp. 400.000,-, Net Assets dan Total Equity
sebesar Rp. 78.396.875,-, dan profit and loss atau
laporan rugi laba sebesar Rp 4.396.875,- dari pendapatan jasa sebesar Rp 7.500.000,00 dikurangi total biaya sebesar Rp 3.103.125,-.
6.
Hasil yang diperoleh pada
praktikum akuntansi dasar ini yaitu pada hasil General Journal
dari CV Triyanto Pamungkas yaitu sebesar
Rp. 11.062.500,-, Trial Balance atau neraca saldo dari PT. Triyanto
Pamungkas yaitu sebesar Rp.14.495.000,-,
Standard Balance Sheet dari PT. Triyanto
Pamungkas yaitu antara lain Total Assets sebesar Rp. 12.195.000,-, Total Liabilities sebesar Rp.1.762.500,-, Net Assets dan Total Equity
sebesar Rp. 10.432.500,-, dan profit and loss atau
laporan rugi laba sebesar Rp 2.932.500,- dari
pendapatan jasa sebesar Rp 4.632.500,00 dikurangi total biaya sebesar Rp 3.032.500,- dan dikurangi kerugian
piutang Rp. 100.000,-.
7.
Perbedaan yang terjadi pada kedua perusahaan tersebut baik General Journal,Trial balance,Standard Balance
Sheet maupun profit and loss ini merupakan akibat dari penyesuaian yang
terjadi pada tiap-tiap perusahaan berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Alarif.
2009. 6 cara meningkatkan keuntungan bisnis anda http://alarief.com/6-cara-meningkatkan-keuntungan-bisnis-anda.htm
diakses tanggal 02 Desember 2013.
Apriyono,
A. 2008. Laporan Rugi Laba. http://ilmumanajemen.wordpress.com/
2008/03/24/laporan-rugi-laba/ diakses tanggal 02
Desember 2013.
Binary. 2008. Pengenalan MYOB. http://cypruz.wordpress.com/2008/06/10/
pengenalan-myob/trackback/ diakses tanggal 02 Desember 2013.
Darmika. 2008.
Pengenalan MYOB Accounting. http://dwdarmika.blogspot.com diakses tanggal 02 Desember 2013.
Hadibroto, dkk. 1978. Dasar-dasar Akuntansi. LP3ES, Jakarta
Barat. 27 hal.
Harahap, Sofyan
Syafri, 2005. Teori Akuntansi. PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta. 201 hal.
Purwanti,
E dan Indah, N. 2001. Siklus Akuntansi. Kanisius,
Yogyakarta.