Jumat, 06 Desember 2013

Laporan Akuntansi Dasar



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
MATA KULIAH AKUNTANSI DASAR







Oleh :
Triyanto Pamungkas
NIM A1C112039




KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2013


LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

MATA KULIAH AKUNTANSI DASAR

                                                        




NAMA            : Triyanto Pamungkas
NIM                : A1C112039



                                                                                               




Purwokerto, 05 Desember 2013
Dosen Pengampu,


Ir. Hj. Pudji Hastuti P., M.P.
NIP. 19560425 198601 1 002





DAFTAR ISI


                                                                Halaman
DAFTAR ISI..................................................................................................   ii    
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................   iii     
I.         PENDAHULUAN...................................................................................   1
A.  Latar Belakang.....................................................................................   1
B.   Tujuan...................................................................................................   2
C.   Manfaat................................................................................................   3
II.      TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................   5
III.   HASIL PRAKTIKUM........................................................................... 16
A.  PT Triyanto Pamungkas........................................................................ 16
1.      General Journal.............................................................................. 18
2.      Trial Balance.................................................................................. 21
3.      Standard Balance Sheet.................................................................. 24
4.      Profit & loss.................................................................................... 25
B.   CV Triyanto Pamungkas...................................................................... 18
1.      General Journal.............................................................................. 28
2.      Trial Balance.................................................................................. 31
3.      Standard Balance Sheet.................................................................. 33
4.      Profit & loss.................................................................................... 34
IV.   KESIMPULAN....................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



DAFTAR GAMBAR
                                                                         

Gambar                                                                                                       Halaman
1.    General Journal PT Triyanto Pamungkas.................................................... 16
2.    Trial Balance PT Triyanto Pamungkas........................................................ 17
3.    Standard Balance Sheet PT Triyanto Pamungkas........................................ 17
4.    Profit & Loss PT Triyanto Pamungkas......................................................... 18
5.    General Journal CV Triyanto Pamungkas.................................................. 26
6.    Trial Balance CV Triyanto Pamungkas....................................................... 27
7.    Standard Balance Sheet CV Triyanto Pamungkas....................................... 27
8.    Profit & Loss CV Triyanto Pamungkas....................................................... 28













DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1.       General Journal PT Triyanto Pamungkas
2.       Trial Balance PT Triyanto Pamungkas
3.       Standard Balance Sheet PT Triyanto Pamungkas
4.       Profit & Loss PT Triyanto Pamungkas
5.       General Journal CV Triyanto Pamungkas
6.       Trial Balance CV Triyanto Pamungkas
7.       Standard Balance Sheet CV Triyanto Pamungkas
8.       Profit & Loss CV Triyanto Pamungkas

 

I

PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Istilah akuntansi sejatinya telah kita kenal sejak lama, namun banyak yang belum memahami tentang arti sebenarnya dari istilah akutansi tersebut. Mungkin awalnya orang menganggap akuntansi sebagai suatu kegiatan pencatatan atau pembukuan mengenai aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Namun sebenarnya pencatatan itu lebih mengarah pada laporan keuangan dalam perusahaan tersebut, misalnya tentang berapa besar pengeluaran untuk pembayaran upah para karyawan ataupun untuk mengetahui sumber dana dalam suatu perusahaan (Paksiman, 2010).
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Namun pengertian akuntansi tidak hanya sebatas itu. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan atas transaksi-transaksi keuangan perusahaan serta interpretasinya (Sutrisno, 2006). Sumber lain menyebutkan bahwa, akuntansi tepatnya Akuntansi Keuangan atau ada juga yang menyebut akunting adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah kekayaan, utang dan modal suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu (Harahap, 2004).
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola keuangan. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Untuk memudahkan proses akuntansi dalam menginputkan laporan keuangan dalam suatu perusahaan, maka digunakan program MYOB. Program ini merupakan program yang sudah digunakan oleh perusahaa-perusahaan untuk mengatur keuangan mereka. Myob Accounting adalah aplikasi akuntansi yang populer saat ini.
B.                 Tujuan
Tujuan praktikum Akuntansi Dasar (AGB 216)  dengan menggunakan Program Program MYOB ini adalah sebagai berikut :
1.      Melatih mahasiswa agar dapat membuat profile Perusahaan dengan software MYOB.
2.      Mahasiswa dapat mencatat atau menginput transaksi keuangan secara benar dan dapat membuat laporan keuangan melalui program MYOB.

C.            Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh oleh mahasiswa dalam praktikum Akutansi Dasar dengan menggunakan Program MYOB ini adalah sebagai berikut :
1.      Mempunyai tampilan yang user friendly, karena transaksinya berfiat sederhana dan berupa gambar-gambar sehingga untuk pemula pun akan sangat mudah untuk memahaminya.
2.      Mempunyai kemampuan export data ke program excel, sehingga laporan nya bisa juga di cetak di program excel.
3.      Dapat diterapkan untuk 105 jenis perusahaan yang disediakan.
4.      Mempunyai laporan keuangan yang sangat banyak termasuk setting pajak serta menampilkan analisa dalam bentuk grafik.
5.      Kemudahan penggunaannya, artinya pengguna dapat mempergunakannya walaupun yang bersangkutan tidak memiliki latar belakang pembukuan sama sekali.
6.      Accounting Power, sehingga pengelolaan informasi dengan menggunakan software ini cukup dapat diandalkan.
7.      Feature Job dan Category yang dapat digunakan untuk pengelolaan proyek serta
8.      Departmentalisasi.
9.      Proses instalasi dan maintenance yang murah.
10.  Tenaga kerja yang paham MYOB cukup banyak.
11.  Dapat digunakan untuk memantau 3 tahun periode pembukuan
12.  Nilai investasi yang relatif murah.
13.  Jangka waktu implementasi yang relatif cepat.




















II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya akuntansi didefinisikan dengan melihat proses kegiatannya. Definisi akuntansi dilihat dari kegiatannya merupakan suatu pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data-data keuangan dari suatu organisasi atau perusahaan. Kegiatan akuntansi diawali dengan mencatat setiap transaksi yang terjadi ke dalam jurnal dan kemudian memasukkan catatan tersebut ke dalam msing-masing rekening buku besar posting (Purwanti, 2001).
Laporan keuangan adalah merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di samping informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability. Sekaligus menggambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut SAK hanya tiga :
1.      Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
2.      Perhitungan Laba Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.
3.      Laporan Arus Kas. Di sini dimuat sumber dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode (Harahap, 2005).
Neraca ialah laporan posisi keuangan suatu perusahaan pada satu tanggal tertentu. Ada kalanya disebut juga “daftar kondisi keuangan” atau juga disebut “daftar kekayaan dan kewajiban-kewajiban”, yang menggambarkan hasil akhir daripada seluruh pencatatan transaksi-transaksi akuntansi sejak perusahaan itu didirikan. Dalam arti kata lain neraca adalah catatan kumulatif. Neraca sebgaimana namanya, disebut “keseimbangan akuntansi” atau “kesamaan akuntansi” dan dapat digambarkan sebagai berikut :
Aktiva = Passiva
Aktiva = Kewajiban + Modal
Aktiva – kewajiban = Modal
Laporan Laba-Rugi merupakan satu daftar ikhtisar hasil dan biaya suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Tujuan daripada penyusunan perhitungan laba-rugi ialah : untuk mengukur kemajuan atau perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan (Hadibroto, 1978).
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Yang kita dapatkan dalam laporan ini dimana dalam laporan ini menggambarkan mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan rugi-laba dalam suatu periode tertentu. Laporan laba rugi mempunyai 2 unsur yaitu pendapatan dan beban/biaya.
1.      Penghasilan (income)
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga dan lainnya.
2.      Beban (expanse)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk dalam kategori beban/biaya adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya pemasaran, biaya gaji karyawan, biaya penyusutan dan sejenisnya (Apriyono, 2008).
Setiap prusahaan menginginkan keuntungan pada proses usahanya, Ada beberapa cara untuk meningktkatkan keuntungan bisnis, antara lain :
1.      Menaikkan harga
Cara paling mudah untuk meningkatkan margin keuntungan dalam bisnis adalah dengan menaikkan harga. Dengan hanya menaikkkan harga 10 %, maka keuntungan bisnis Anda akan segera naik. Kenaikan margin bukannya 10 %, melainkan lebih dari itu. Kenaikan margin bukannya 10%, melainkan lebih dari itu. Misalkan harga awal barang Anda Rp 100, dengan keuntungan Rp 20. Lalu Anda naikkan 10 % menjadi Rp 110. Berarti setelah Anda naikkan keuntungan Anda menjadi 30 (20 + 10). Jadi dengan hanya menaikkan barang 10 %, Anda sudah menaikkan profit 3 kali lipat.

2.      Tingkatkan pelayanan dan manfaat, bukannya diskon
Sebuah barang komoditas akan tetap berharga murah manakala tidak ada nilai tambah dari manfaatnya. Ketika sebuah barang komoditas diberi nilai tambah manfaat, maka harga barang tadi akan ikut naik seiring dengan penambahan nilai manfaat.
3.      Merancang anggaran bulanan
Kesuksesan harus direncanakan. Termasuk dalam masalah anggaran bulanan bisnis Anda. Rancanglah anggaran bulanan Anda agar pengeluaran Anda bisa lebih terkontrol dan terencana.
4.      Lakukan penghematan 10 %
Lakukan penghematan semua biaya operasional Anda saat ini sebesar 10%, kalau bisa lebih besar tentu lebih bagus. Silahkan cek semua pos pengeluaran Anda saat ini, saya yakin banyak sekali pengeluaran yang bisa Anda hemat. Uang yang Anda hemat itu bisa Anda gunakan untuk kepentingan yang lebih bermanfaat bagi bisnis Anda.
5.      Hentikan iklan yang tidak efektif
Di tengah persaingan usaha yang demikian sengit, iklan adalah bagian dari bisnis yang banyak memakan biaya. Sebagai pebisnis, tentu Anda mencermati mana saja iklan yang menguntungkan dan memberikan dampak bagi kemajuan bisnis. Tidak semua iklan efektif. Iklan yang tidak efektif wajib Anda tinggalkan sekarang juga


6.      Dahulukan menjual barang dengan margin tinggi
Apa yang Anda capai saat ini biasanya adalah hasil dari apa yang Anda memfokuskan diri terhadapnya. Jika Anda menjual aneka macam produk dengan margin yang berbeda-beda, ada baiknya mulai saat ini Anda lebih memfokuskan diri memprioritaskan barang dengan margin keuntungan yang tinggi. Margin yang tinggi akan sangat membantu cashflow bisnis Anda. Beda sekali kan jika Anda menjual barang dengan margin rendah, walaupun volume penjualan banyak (Alarif, 2009).
Myob Accounting adalah aplikasi akuntansi yang populer saat ini. MYOB Accounting memfokuskan pada perusahaan jasa dan dagang disamping jenis perusahaan yang lain pun bisa juga diterapkan. Paling cocok aplikasi ini diterapkan pada perusahaan menengah kebawah, untuk perusahaan besar rasanya tidak memadai, karena biasanya perusahaan besar jumlah transaksinya sangat komplek sehingga biasanya mempunyai program yang dirancang sendiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.
MYOB Accounting adalah sebuah aplikasi/program pengolah data untuk menyajikan sebuah Laporan Keuangan dari suatu perusahaan, baik itu usaha mikro, menengah, maupun makro. Sehingga di dalam penyajian Laporan Keuangan tidak perlu susah-susah menjurnal secara manual dari Jurnal, posting ke Buku Besar, Laporan Rugi Laba, sampai Neraca.
Ada beberapa jenis program Accounting yaitu : MYOB Accounting, Account Express, Account Pro, Accountant Deluxe, Peachtree First Accounting, Simply Accounting, dan lain-lain. Namun yang paling populer digunakan orang di jaman sekarang ini adalah MYOB Accounting, karena lebih familiar dan mudah digunakan (Darmika, 2008).
MYOB Accounting merupakan salah satu program Accounting yang berasal dari Australia yang versi terbarunya adalah MYOB Accounting v.19 dan MYOB Accounting Premier. Dengan MYOB Accounting, anda dapat mengotomatisasikan pembukuan secara lengkap, terperinci, dan akurat. MYOB mudah dimengerti dan dipelajari. Fungsi-fungsi yang dimilikinya pun terdefinisi dengan sangat jelas. Program MYOB menyediakan modul-modul yang diperlukan untuk mengelola data akuntansi, sehingga anda hanya perlu mengoperasikannya. Modul-modul tersebut antara lain Jurnal Umum, Pembelian, Penjualan, Pengelolaan Inventaris, dan sebagainya. Anda tidak perlu menambahkan atau mengkonfigurasi modul lagi. Selain memudahkan anda dalam menginputkan laporan keuangan, MYOB juga menjamin data anda. Anda bisa memproteksi file data anda sehingga data anda tidak mungkin diubah oleh orang lain (Darmika, 2008).
Pada MYOB dapat digunakan paket secara efektif dan efisien dengan cara memahami proses kerja dalam kaitan dengan proses akuntansi (accounting process). Adapun penjelasan tentang fungsi masing-masing modul kaitannya dengan proses akuntansi menggunakan MYOB Accounting adalah sebagai berikut:
1.      Account
Digunakan untuk membuat daftar perkiraan dan melakukan jurnal umum.
2.      Banking
Untuk mencatat perkiraan yang berhubungan dengan transaksi bank, selain membeli maupun menjual barang dagang.
3.      Sales
Untuk mencatat penjualan barang, termasuk penerimaan piutang dan segala yang berhubungan dengan penjualan tersebut.
4.      Time Billing
Untuk mencatat dan mengatur waktu yang diset secara otomatis untuk pembayaran baik untuk klien maupun aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan dengan waktu.
5.      Purchase
Untuk mencatat pembelian barang, termasuk membayar hutang dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pembelian barang tersebut.
6.      Payroll
Untuk mencatat tentang gaji, upah, pajak dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pegawai atau karyawan.
7.      Inventory
Untuk mencatat persediaan barang dagang khusunya perusahaan dagang.
8.      Card File
Untuk mencatat dan mengatur secara permanen data-data pelanggan, pemasok, pegawai dan hubungannya dengan pihak lain (Binary, 2008).
Pada dasarnya dari proses akuntansi yang diselenggarakan selama satu periode akan dihasilkan laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja. Secara terinci akan disajikan pada penjelasan di bawah ini:
A.      Laporan Keuangan
1.    Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut per tanggal tertentu. Posisi yang digambarkan sesudah tertentu yaitu posisi harta, utang, dan modal. Klasifikasi yang digambarkan ini memang timbul sebagai akibat dari konsep double entry accounting system yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan akuntansi keuangan (Sutrisno, 2006).
Kekayaan (aktiva) dibagi menjadi menjadi dua, yaitu: aktiva lancar (kekayaan yang habis dipakai atau masa kegunaanya jangka pendek atau kurang dari satu tahun), misalnya Kas, Surat berharga, Piutang dagang, Perlengkapan, Persediaan, dan; aktiva tetap (kekayaan yang masa manfaatnya jangka panjang atau lebih dari satu tahun) seperti Tanah, Bangunan, dan Gedung, Mesin, Kendaraan, Peralatan, dan Inventaris. Seluruh aktiva berada di sisi kiri atau DEBIT.
Sumber kekayaan perusahaan (pasiva) berasal dari dua sumber, yaitu: pertama, sumber dari kreditor atau biasa disebut  hutang, yang terdiri dari hutang lancar (jangka pendek) yang harus dikembalikan kurang dari satu tahun seperti hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, hutang gaji, dan lainnya, dan hutang jangka panjang yang masa pembayarannya lebih dari satu tahun seperti hutang obligasi dan hutang hipotik. Sumber kedua berasal dari pemilik yang disebut modal.

2.    Laporan Rugi-Laba
Committee on Terminology mendefinisikan laba sebagai: jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Menurut APB Statement mengartikan laba (rugi) sebagai: Kelebihan (defisit) penghasilan di atas biaya selam satu periode akuntansi (Harahap, 2004).
Pengertian lain dari Laporan Rugi-Laba yaitu: Laporan rugi-laba (dalam bahasa Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Dalam laporan rugi-laba terdapat tiga unsur utama yaitu: Pertama, penghasilan atau pendapatan yang merupakan penerimaan kas atau harta lain yang diterima sebagai akibat penjualan barang dan atau jasa. Kedua, biaya yaitu harga pokok barang yang dijual dan pengeluaran-pengeluaran lain dalam rangka memperoleh penghasilan. Ketiga, laba (atau rugi) yaitu selisih antara penghasilan yang diterima perusahaan denga biaya yang di keluarkan, maka perusahaan memperoleh laba. Demikian sebaliknya jika penghasilan lebih kecil disbanding biaya, perusahaan, mengalami rugi.
3.    Laporan Perubahan Modal
Informasi penambahan modal maupun pengurangan modal pemilik akan tercermin dari Laporan Perubahan Modal. Laba yang diperoleh perusahaan atau kerugian yang diderita akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Jika perusahaan memperoleh laba akan menambah modal pemilik sebaliknya bila perusahaan menderita rugi akan mengurangi modal pemilik. Modal juga bisa berubah jika pemilik menyetor modal lagi atau pemilik mengambil uang untuk keperluan pribadi (disebut prive) (Sutrisno, 2006).
B.       Jurnal
Jurnal merupakan alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (urut waktu kejadiannya) dengan menunjukkan rekening yang harus di debit atau di kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Manfaat pemakaian jurnal yaitu:
1.      Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh oleh suatu transaksi, yaitu berupa pendebitan dan pengkrditan rekening.
2.      Menggambarkan pencatatan secara kronologis (urut waktu), sehingga menggambarkan pencatatan secara urut waktu kejadiannya.
3.      Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dapat dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan.
4.      Memudahkan mengadakan koreksi jika ada kesalahan, sebab jika langsung dicatat di buku dan terjadi kesalahan, akan sulit untuk melacaknya.
Di era globalisasi dewasa ini, kebutuhan akan adanya sistem informasi manajemen yang baik adalah kebutuhan yang sangat krusial bagi perusahaan. Penggunaan komputer di dalam otomatisasi kantor dan sistem yang terpadu adalah keharusan bagi perusahaan untuk eksis dalam dunia bisnis. Karena itu, para profesional pun dituntut untuk bisa mengembangkan keahlian di bidang komputer secara terus menerus. Salah satu dasar sistem informasi manajemen yang krusial adalah penggunaan program akuntansi dalam melakukan transaksi bisnis.
Dengan demikian, penggunaan program akuntansi adalah kebutuhan mendasar untuk menjalankan bisnis, seperti halnya pemasaran dan operasi. Dengan program akuntansi, seluruh aspek bisnis yang dikelola dapat diukur dengan tepat waktu, tanpa harus menunggu selesainya laporan yang harus dibuat secara manual dan memakan waktu lama. Informasi akuntansi sangat berguna bagi aktifitas perusahaan atau manajemen dalam mengambil keputusan. Informasi ini sangat penting artinya untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan yang efektif untuk kelangsungan hidup perusahaan. MYOB adalah program akuntansi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan penyediaan informasi akuntansi, sekaligus sebagai alat pengolah laporan keuangan.
MYOB Accounting merupakan sebuah aplikasi/program pengolah data untuk menyajikan sebuah Laporan Keuangan dari suatu perusahaan, baik itu usaha mikro, menengah, maupun makro. Sehingga di dalam penyajian Laporan Keuangan tidak perlu susah-susah menjurnal secara manual dari Jurnal, posting ke Buku Besar, Laporan Rugi Laba, sampai Neraca. MYOB mudah dimengerti dan dipelajari. Fungsi-fungsi yang dimilikinya pun terdefinisi dengan sangat jelas. Program MYOB menyediakan modul-modul yang diperlukan untuk mengelola data akuntansi, sehingga anda hanya perlu mengoperasikannya. Modul-modul tersebut antara lain Jurnal Umum, Pembelian, Penjualan, Pengelolaan Inventaris, dan sebagainya. Anda tidak perlu menambahkan atau mengkonfigurasi modul lagi.

III
HASIL PRAKTIKUM

A.    PT Triyanto Pamungkas
Gambar 1. General Journal PT. Triyanto Pamungkas

Gambar 2. Trial Balance PT. Triyanto Pamungkas
Gambar 3. Standard Balance Sheet PT. Triyanto Pamungkas
Gambar 4. Profit & Loss  PT. Triyanto Pamungkas
INTERPRETASI
1.    General Journal
Pada PT. Triyanto Pamungkas, nilai keuangan berdasarkan transaksi diatas yang dilakukan pada bulan Januari 2009 sebagai berikut :
a.    1 Januari :
Triyanto menyetorkan modal awal sebesar Rp. 75.000.000,- untuk memulai usaha berupa kas dengan Rp. 35.000.000,- secara tunai dan Rp. 40.000.000,- masuk ke rekening BNI. Ini berarti transaksi yang dilakukan bukan tunai akan tetapi berupa bangunan. Maka rekening yang terbentuk adalah kas dan modal awal.
b.    2 Januari :
Triyanto membeli tanah untuk lokasi kantor dengan membayar secara tunai sebesar Rp. 30.000.000,-. Ini berarti transaksi yang dilakukan secara tunai. Transaksi ini menyebabkan tanah bertambah sehingga masuk ke debit dan pada kas berkurang masuk ke kredit.
c.    4 Januari :
Triyanto membeli perlengkapan kantor secara kredit sebesar Rp. 750.000,-. Transaksi ini menyebabkan perlengkapan bertambah masuk ke debit dan hutang kantor bertambah masuk ke kredit.
d.      7 Januari :
Triyanto memperoleh penghasilan sebesar Rp. 5.500.000,- dari jasa yang dia berikan kepada klien. Transaksi ini termasuk pembayaran non tunai sehingga rekening pendapatan jasa masuk ke dalam kredit dan rekening Bank Mandiri masuk ke debit.
e.    10 Januari :
Triyanto telah menyelesaikan kewajibannya memberikan jasa kepada klien senilai Rp. 2.000.000,-, klien berjanji akan membayar 1 bulan kemudian. Sehingga transaksi ini masuk ke dalam rekening piutang. Transaksi ini menyebabkan rekening piutang bertambah masuk ke debit dan rekening pendapatan juga bertambah masuk ke kredit.
f.       11 Januari :
Triyanto menambah modal berupa uang tunai untuk operasional kantor senilai Rp. 2.000.000,-. Transaksi ini menyebabkan rekening kas bertambah masuk ke debit dan rekening tambahan modal bertambah masuk ke kredit.


g.      15 Januari :
Selama satu bulan bersangkutan Triyanto membayar pengeluaran secara tunai biaya sewa gedung sebesar Rp. 1.100.000,-, biaya gaji karyawan sebesar Rp.1.200.000,- dan biaya listrik sebesar Rp. 400.000,- dengan total pengeluaran sebesar Rp. 2.700.000,-. Transaksi ini menyebabkan biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan dan biaya listrik bertambah masuk ke debit dan kas berkurang sebesar Rp. 2.700.000,- masuk ke kredit. Rekening yang muncul yaitu biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan, biaya listrik dan kas.
h.      21 Januari :
Triyanto membayar sebesar Rp. 750.000,- untuk melunasi hutang pembelian perlengkapan kantor. Transaksi ini termasuk pembayaran non tunai sehingga rekening kas ke dalam kredit dan rekening Bank BNI masuk ke debit.
i.        25 Januari :
Triyanto menerima piutang dari klien sebesar Rp. 1.000.000,-. Transaksi ini menyebabkan rekening piutang berkurang dan rekening kas bertambah sehingga rekening piutang masuk ke kredit dan kas masuk ke debit.
j.        26 Januari :
Triyanto menjual sebagian tanah yang dia beli untuk lokasi kantor dengan harga sama dengan harga belinya sebesar Rp. 9.000.000,-. Triyanto menerima pembayaran dalam bentuk tunai. Transaksi ini menyebabkan rekening kas bertambah masuk ke debit dan rekening tanah berkurang masuk ke kredit.


k.      30 Januari :
Triyanto mengambil uang dari perusahaan sebesar Rp. 3.000.000,- untuk keperluan pribadinya. Transaksi ini menyebabkan rekening prive bertambah Rp. 3.000.000,- sehingga rekening prive masuk ke debit dan rekening kas berkurang Rp. 3.000.000,- sehingga rekening kas masuk ke kredit.
Biaya sewa gedung sebesar Rp. 1.500.000,- sisanya belum dibayar dan belum dibayar dalam rekening. Transaksi ini termasuk penyesuaian sehingga biaya sewa kantor/gedung bertambah masuk ke debit sebesar Rp. 400.000,-  dan sisa hutang biaya sewa kantor/gedung bertambah masuk ke kredit sebesar Rp. 400.000,-.
Perlengkapan kantor disusut 5% per tahun dari harga perolehan. Transaksi ini termasuk penyesuaian sehingga rekening biaya penyusutan perlengkapan kantor masuk ke debit sebesar Rp. 3.125,- diperoleh dari { : 12} dan rekening akumulasi penyusutan perlengkapan kantor bertambah masuk ke kredit sebesar Rp. 3.125,-.
2.    Trial Balance
Trial Balance atau neraca saldo dari PT Triyanto Pamungkas sebesar Rp.84.903.125,-, yang dipengaruhi oleh beberapa variable yaitu :
1.      Modal awal
Triyanto menginvestasikan uang sebesar Rp.75.000.000,- (kredit) pada rekening sebagai modal awal PT Triyanto Pamungkas.


2.      Kas
Kas yang dipunyai PT Triyanto Pamungkas sebesar Rp. 11.300.000,-, (debit). Sisa kas sebesar Rp. 11.300.000,- karena berkurang akibat adanya pembelian tanah sebesar Rp. 30.000.000,-, tambahan modal sebesar Rp. 2.000.000,-, biaya sewa kantor Rp. 1.100.000,-, biaya gaji pegawai Rp. 1.200.000,-, biaya listrik Rp. 400.000,-, hutang kantor  Rp 150.000,-, membeli perlengkapan kantor sebesar Rp. 750.000,-, penjualan tanah sebesar Rp. 9.000.000,-, prive sebesar Rp. 3.000.000,-.
3.      Piutang
Pada rekening piutang terjadi transaksi piutang pendapatan jasa sebesar Rp.2.000.000,- dan berkurang karena klien telah membayar sebesar Rp.1.000.000,- sehingga sisa piutang sebesar Rp. 1.000.000,- (debit).
4.      Perlengkapan Kantor
Terjadi transaksi pembelian sebesar Rp. 750.000,- secara kredit sehingga pada rekening perlengkapan kantor masuk ke debit sebesar Rp. 750.000,-.
5.      Tanah
Pada rekening tanah PT Triyanto Pamungkas membeli tanah sebesar Rp.30.000.000,- pada tanggal 2 Januari 2010 secara tunai, kemudian tanah dijual sebesar Rp. 9.000.000,-. Sehingga dalam rekening tanah tersisa Rp.21.000.000,- (debit).



6.      Hutang kantor
Terjadi tansaksi sebesar Rp 750.000,00 (kredit) pada rekening hutang perlengkapan kantor PT Triyanto Pamungkas dan kemudian Triyanto melunasi hutangnya pada tanggal 21 Januari 2009 sehingga hutang kantor Rp.0,-.
7.      Tambahan Modal
Terdapat sebesar Rp. 2.000.000,- (kredit) pada tambahan modal PT Triyanto Pamungkas.
8.      Prive
Terajadi pengambilan uang pribadi (prive) sebesar Rp. 3.000.000,- (debit) pada PT Triyanto Pamungkas.
9.      Pendapatan Jasa
Pada pendapatan jasa PT Triyanto Pamungkas sebesar Rp 7.500.000,- (kredit) yang diperoleh dari pendapatan jasa dari penerimaan tunai sebesar Rp.5.500.000,- dan dari pendapatan jasa secara kredit sebesar Rp.2.000.000,-.
10.  Biaya Sewa Kantor
Pada rekening biaya sewa kantor, PT Triyanto Pamungkas sebesar Rp.1.100.000,- (debit).
11.  Biaya Listrik
Pada rekening biaya listrik PT Triyanto Pamungkas sebesar Rp. 400.000,- (debit).


12.  Biaya gaji pegawai
Pada rekening biaya gaji pegawai, PT Triyanto Pamungkas sebesar Rp.1.200.000,- (debit).
3.    Standard Balance sheet
Balance sheet merupakan laporan neraca pada suatu periode. Pada balance sheet PT Triyanto Pamungkas terdapat total assets sebesar Rp. 78.796.875,-, total liabilities sebesar Rp 400.000,- dan total equity sebesar Rp 78.396.875,-.
a.       Total assets sebesar Rp. 78.796.875,- dengan perincian: kas sebesar Rp. 11.300.000,-, Bank Mandiri sebesar Rp. 5.500.000,-, Bank BNI sebesar Rp. 39.250.000,-, piutang sebesar Rp. 1.000.000,-, perlengkapan kantor sebesar Rp. 750.000,-, akumulasi penyusutan perlengkapan kantor sebesar Rp. 3.125,- dan tanah sebesar Rp. 21.000.000,-.
b.       Total liabilities sebesar Rp. 400.000,- (kredit), net assets sebesar Rp. 78.396.875,-. Net Assets merupakan total assets Rp. 78.796.875,-     dikurangi total liabilities Rp. 400.000,-.
c.       Total equity sebesar Rp. 78.396.875,- (kredit) diperoleh dari modal awal Rp. 75.000.000,- (kredit), tambahan modal Rp. 2.000.000,- (kredit), prive Rp. 3.000.000,- (debit) dan laba saldo berjalan (current year earnings) Rp. 4.396.875,- (kredit).




4.    Profit and loss
       Profit and loss atau laporan rugi laba sebesar Rp. 4.396.875,- dari pendapatan jasa sebesar Rp. 7.500.000,- dikurangi total biaya sebesar Rp 3.103.125,- sehingga PT Triyanto Pamungkas memperoleh laba sebesar Rp. 4.396.875,-.
       Untuk meningkatkan keuntungan pada PT Triyanto Pamungkas, yaitu dengan memperbaiki manajemen perusahaan tersebut dan perlu adanya proses manajemen strategi. Manajemen merupakan sebagai suatu proses, mempunyai definisi yang berbeda-beda . Manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Proses manajemen strategi diperlukan dalam sebuah perusahaan. Hal inilah yang akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar. Manajemen perusahaan merupakan unsur utama keberhasilan suatu perusahaan, jika manajemen perusahaan itu tidak baik dapat menurunkan keuntungan bahkan dapat mengalami kerugian. Selain perbaikan manajemen, untuk meningkatkan keuntungan dengan memperbaiki pelayanan, memperbaiki fasilitas, serta mengutamakan kepuasan pelanggan.





B.     CV Triyanto Pamungkas
Gambar 5. General Journal CV Triyanto Pamungkas

Gambar 6. Trial Balance CV Triyanto Pamungkas

Gambar 7. Standard Balance Sheet CV Triyanto Pamungkas
Gambar 8. Profit & Loss  CV Triyanto Pamungkas
INTERPRETASI
1.      General Journal
Pada CV Triyanto Pamungkas, nilai keuangan berdasarkan transaksi diatas yang dilakukan pada bulan Februari 2009 sebagai berikut :
a.    1 Februari :
Triyanto menyetorkan modal awal sebesar Rp. 8.000.000,- untuk memulai usaha agribisnis berupa kas dengan Rp. 5.000.000,- secara tunai dan Rp. 3.000.000,- masuk ke rekening BNI. Maka rekening yang terbentuk adalah kas dan modal awal.

b.    3 Februari :
Triyanto membeli perlengkapan kantor secara tunai sebesar Rp. 750.000,-. Transaksi ini menyebabkan perlengkapan bertambah masuk ke debit dan  kas berkurang masuk ke kredit.
c.    5 Februari :
Triyanto membayar uang sewa kantor sebesar Rp. 750.000,-. Transaksi ini termasuk pembayaran melalui Bank sehingga rekening biaya sewa kantor masuk ke dalam debit dan rekening Bank BNI masuk ke kredit.
d.   7 Februari :
Triyanto Membeli peralatan kantor sebesar Rp. 1.800.000,- dengan cara mengangsur 3 kali selama 3 bulan. Sehingga rekening peralatan kantor masuk ke dalam debit sebesar Rp. 1.800.000,- dan hutang kantor masuk ke dalam kredit sebesar Rp. 1.800.000,-.
e.    10 Februari :
Triyanto memperoleh pendapatan Rp. 1.237.500,-. Transaksi ini termasuk pembayaran melalui Bank sehingga rekening pendapatan jasa masuk ke kredit sebesar Rp. 1.237.500,- dan rekening Bank Mandiri masuk ke debit sebesar Rp. 1.237.500,-.
f.     11 Februari :
Pada bulan bersangkutan Triyanto membayar gaji pegawai untuk waktu kerja 6 hari sebesar Rp. 187.500,-. Transaksi ini termasuk pembayaran melalui Bank sehingga rekening biaya gaji pegawai masuk ke debit sebesar Rp. 1.237.500,- dan rekening Bank BNI masuk ke kredit sebesar Rp. 1.237.500,-.
g.    12 Februari :
Triyanto membeli bahan habis pakai secara tunai sebesar Rp. 500.000,-. Transaksi ini menyebabkan rekening bahan habis pakai bertambah masuk ke debit sebesar Rp. 500.000,- dan rekening kas berkurang masuk ke kredit Rp. 500.000,-.
h.    13 Februari :
Triyanto telah memberikan jasa yang dibayar secara kredit sebesar Rp.1.000.000,-. Transaksi ini menyebabkan rekening piutang bertambah masuk ke debit sebesar Rp. 1.000.000,- dan rekening pendapatan jasa bertambah masuk ke kredit Rp.1.000.000,-.
i.      14 Februari :
Selama 2 minggu terakhir, Triyanto memperoleh pendapatan sebesar Rp.2.395.000,-. Transaksi ini termasuk pembayaran melalui Bank sehingga rekening pendapatan jasa masuk ke kredit sebesar Rp.2.395.000,- dan rekening Bank Mandiri masuk ke debit sebesar Rp.2.395.000,-.
j.      18 Februari :
Pada akhir bulan Triyanto membayar angsuran utang 1 atas pembelian peralatan kantor. Transaksi ini menyebabkan rekening hutang kantor berkurang masuk ke debit sebesar Rp. 600.000,- diperoleh dari  dan kas berkurang masuk ke kredit sebesar Rp. 600.000,-.



k.    28 Februari :
Triyanto mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya (Prive) sebesar Rp.500.000,-. Transaksi ini menyebabkan rekening Prive bertambah masuk ke debit sebesar Rp.500.000,- dan kas berkurang masuk ke kredit Rp.500.000,-.
Menurut perhitungan fisik bahan habis pakai tersisa Rp. 400.000,-. Transaksi ini termasuk penyesuaian sehingga rekening biaya bahan habis pakai bertambah masuk ke debit sebesar Rp. 100.000,- diperoleh dari transaksi tanggal 12 februari (Rp. 500.000,-) dikurangi sisa bahan habis pakai Rp. 400.000,- dan bahan habis pakai berkurang masuk ke kredit sebesar Rp. 100.000,-.
Diperkirakan 10 % dari piutang usaha tidak dapat ditagih. Transaksi ini menyebabkan rekening kerugian piutang masuk ke debit sebesar Rp. 100.000,- diperoleh dari (  x 1.000.000) dan cadangan kerugian piutang masuk ke kredit sebesar Rp. 100.000,-.
Biaya gaji pegawai Rp. 750.000,- sisanya belum dibayar dan belum dicatat dalam rekening. Transaksi ini termasuk penyesuaian sehingga rekening biaya gaji pegawai masuk ke debit sebesar Rp. 562.500,- diperoleh dari biaya gaji pegawai dikurangi transaksi biaya gaji pegawai tanggal 11 Februari 2009 (Rp. 750.000 – Rp. 187.500) dan hutang kantor masuk ke kredit sebesar Rp. 562.500,-
2.    Trial Balance
       Trial Balance atau neraca saldo dari CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 14.495.000,- yang dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu :

1.    Modal
Triyanto menginvestasikan uang sebesar Rp 8.000.000,00 untuk modal awal dalam memulai Perusahaan Agribisnisnya.
2.    Kas
Dalam rekening kas awalnya sebesar Rp. 5.000.000,- berkurang untuk pembelian perlengkapan kantor seharga Rp 900.000,-, membeli bahan habis pakai sebesar Rp. 500.000,-, membayar hutang kantor sebesar Rp 600.000,-, dan prive sebesar Rp 500.000,-. Sehingga di dalam rekening tersisa Rp 2.500.000,- (debit).
3.    Perlengkapan Kantor
Terjadi transaksi pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp 900.000,00 (debit) pada rekening perlengkapan kantor.
4.    Hutang peralatan kantor
Membeli peralatan kantor sebesar Rp 1.800.000,- dengan cara 3 kali pembayaran, perusahaan baru membayar 1 kali sebesar Rp 600.000,- sehingga perusahaan masih memiliki hutang peralatan kantor sebesar Rp 1.200.000,- (kredit) pada rekening hutang peralatan kantor pada CV Triyanto Pamungkas.
5.    Prive
Terajadi pengambilan uang pribadi (prive) sebesar Rp 500.000,- (debit) pada CV Triyanto Pamungkas.
6.        Pendapatan Jasa
Pada pendapatan jasa CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 4.632.500,- (kredit) yang diperoleh dari pendapatan tunai sebesar Rp 1.237.500,00, dari pendapatan jasa Rp. 1.000.000,- secara kredit dan dari pendapatan sebesar Rp 2.395.000,-.
7.        Biaya Sewa Kantor
Pada rekening biaya sewa kantor, CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 750.000,- (debit).
8.        Biaya gaji pegawai
Pada rekening biaya gaji pegawai, CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 750.000,- (debit).
9.        Biaya bahan habis pakai
Pada rekening biaya bahan habis pakai, CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 100.000,- (debit).
10.    Kerugian Piutang
Pada rekening kerugian piutang, CV Triyanto Pamungkas sebesar Rp 100.000,- (debit).
3.      Standard Balance Sheet
Pada CV Triyanto Pamungkas terdapat total assets sebesar Rp. 12.195.000,-, total liabilities sebesar Rp 1.762.500,- dan total equity sebesar Rp 10.432.500,-.
a.       Total assets sebesar Rp. 12.195.000,- dengan perincian: kas sebesar Rp. 2.500.000,-, Bank Mandiri sebesar Rp. 3.632.000,-, Bank BNI sebesar Rp. 2.062.500,-, piutang sebesar Rp. 1.000.000,-, cadangan kerugian piutang sebesar Rp. 100.000,-, perlengkapan kantor sebesar Rp. 900.000,-, peralatan kantor sebesar Rp. 1.800.000,- dan bahan habis pakai sebesar Rp. 400.000,-.
b.      Total liabilities sebesar Rp. 1.762.500,- (kredit), net assets sebesar Rp. 10.432.500,-. Net Assets merupakan total assets Rp. 12.195.000,-     dikurangi total liabilities Rp. 1.762.500,-.
c.       Total equity sebesar Rp. 10.432.500,- (kredit) diperoleh dari modal awal Rp. 8.000.000,- (kredit), prive Rp. 500.000,- (debit) dan laba saldo berjalan (current year earnings) Rp. 2.932.500,- (kredit).
4.      Profit and loss
Pada profit and loss atau laporan rugi laba CV Triyanto Pamungkas memperoleh laba sebesar Rp 2.932.500,- dari pendapatan jasa sebesar Rp 4.632.500,00 dikurangi total biaya sebesar Rp 1.600.000,- dan dikurangi kerugian piutang sebesar Rp. 100.000,-.
       Untuk meningkatkan keuntungan CV Triyanto Pamungkas, dengan  memperbaiki manajemen perusahaan dan perlu adanya proses manajemen strategi. Manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Selain perbaikan manajemen, untuk meningkatkan keuntungan dengan memperbaiki pelayanan, memperbaiki fasilitas, serta mengutamakan kepuasan pelanggan.
       Menurut pendapat Askandhie's  hanya ada 3 cara meningkatkan profitabilitas suatu perusahaan jika dilihat dari sisi keuangan, berikut tips dan penjelasan singkat mengenai 3 hal meningkatkan profitabilitas perusahaan yaitu :
1. Mengurangi beban.
2. Meningkatkan Margin atau keuntungan.
3. Meningkatkan Sales

IV
KESIMPULAN

1.      Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Untuk mempermudah pembuatan laporan maka ada program MYOB Accounting.
2.      MYOB Accounting salah satu software akuntasi yang memudahkan kita dalam penghitungan akuntansi seperti pembuatan profil perusahaan, transaksi rugi laba serta laporan keuangan.
3.      Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan Buku Besar. Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit.
4.      Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Tujuan daripada penyusunan perhitungan laba-rugi ialah : untuk mengukur kemajuan atau perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan
5.      Hasil yang diperoleh pada praktikum akuntansi dasar ini yaitu pada hasil General Journal dari PT. Triyanto Pamungkas yaitu sebesar Rp. 85.853.125,-, Trial Balance atau neraca saldo dari PT. Triyanto Pamungkas yaitu sebesar Rp.84.903.125,-, Standard Balance Sheet dari PT. Triyanto Pamungkas yaitu antara lain Total Assets sebesar Rp. 78.796.875,-, Total Liabilities sebesar Rp. 400.000,-, Net Assets dan Total Equity sebesar Rp. 78.396.875,-, dan profit and loss atau laporan rugi laba sebesar Rp 4.396.875,- dari pendapatan jasa sebesar Rp 7.500.000,00 dikurangi total biaya sebesar Rp 3.103.125,-.
6.      Hasil yang diperoleh pada praktikum akuntansi dasar ini yaitu pada hasil General Journal dari CV Triyanto Pamungkas yaitu sebesar Rp. 11.062.500,-, Trial Balance atau neraca saldo dari PT. Triyanto Pamungkas yaitu sebesar Rp.14.495.000,-, Standard Balance Sheet dari PT. Triyanto Pamungkas yaitu antara lain Total Assets sebesar Rp. 12.195.000,-, Total Liabilities sebesar Rp.1.762.500,-, Net Assets dan Total Equity sebesar Rp. 10.432.500,-, dan profit and loss atau laporan rugi laba sebesar Rp 2.932.500,- dari pendapatan jasa sebesar Rp 4.632.500,00 dikurangi total biaya sebesar Rp 3.032.500,- dan dikurangi kerugian piutang Rp. 100.000,-.
7.      Perbedaan yang terjadi pada kedua perusahaan tersebut baik General Journal,Trial balance,Standard Balance Sheet maupun profit and loss ini merupakan akibat dari penyesuaian yang terjadi pada tiap-tiap perusahaan berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Alarif. 2009. 6 cara meningkatkan keuntungan bisnis anda  http://alarief.com/6-cara-meningkatkan-keuntungan-bisnis-anda.htm diakses tanggal 02 Desember 2013.

Apriyono, A. 2008. Laporan Rugi Laba. http://ilmumanajemen.wordpress.com/ 2008/03/24/laporan-rugi-laba/ diakses tanggal 02 Desember 2013.

Binary. 2008. Pengenalan MYOB. http://cypruz.wordpress.com/2008/06/10/ pengenalan-myob/trackback/ diakses tanggal 02 Desember 2013.

Darmika. 2008. Pengenalan MYOB Accounting. http://dwdarmika.blogspot.com  diakses tanggal 02 Desember 2013.

Hadibroto, dkk. 1978. Dasar-dasar Akuntansi. LP3ES, Jakarta Barat. 27 hal.

Harahap, Sofyan Syafri, 2005. Teori Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 201 hal.

Purwanti, E dan Indah, N.  2001. Siklus Akuntansi. Kanisius, Yogyakarta.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar