LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR ILMU TANAH
ACARA IV
PENGAMATAN TANAH DENGAN INDRA

Disusun
oleh:
Nama : Triyanto Pamungkas
Nim : A1C112039
kelompok : 2
Kelas : Agribisnis Paralel
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di
permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil
pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, danmempunyai tiga dimensi ruang, yaitu
panjang, lebar dan kedalaman.Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki
sebagian besar daratan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai
tempat mahluk hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya.
Dalam dunia
pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat dibutuhkan tanaman. Dengan bertambah
majunya peradaban manusia yang sejalan dengan perkembangan pertanian dan
disertai perkembangan penduduk yang begitu pesat, memaksa manusia mulai
menghadapi masalah-masalah tentang tanah, terutama untuk pertanian sebagai mata
pencaharian pokok pada waktu itu.
Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim
dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu
tertentu. Tanah dalam pertanian mempunyai peranan sebagai media
tumbuh tanaman dalam hal tempat akar memenuhi cadangan makanan, cadangan
nutrisi (hara) baik yang berupa ion-ion organik maupun anorganik. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pengetahuan dalam mengetahui sifat fisik
tanah seperti warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah dan
lain-lain (Forth,1988).
Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan
mudah ditentukan di lapang. Warna mencerminkan jenis mineral penyusun tanah,
reaksi kimiawi, dan akumulasi bahan- bahan yang terjadi, misalnya kandungan
bahan organik yang tinggi pada tanah akan menimbulkan warna lebih gelap.
Tekstur mencerminkan ukuran partikel dari fraksi-fraksi tanah sedangkan
struktur tanah merupakan kenampakan bentuk atau susunan partikel-partikel
primer tanah hingga partikel sekunder yang membentuk agregat. Konsistensi tanah
merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar yang merupakan
indikator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik yang bekerja
pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan.
Tanah secara Edhapologi adalah tubuh alam yang
disintesiskan dalam bentuk penampang (ada horizon-horizon), terdiri dari
berbagai hancuran mineral dan bahan organik yang menyelimuti bumi dan dapat
memberi atau menyediakan makanan, air udara bagi tumbuhan. Tanah mempunyai
sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak
terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah dalam pertanian
mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat akar memenuhi
cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa ion-ion organik
maupun anorganik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pengetahuan
dalam mengetahui sifat fisik tanah seperti warna tanah, tekstur tanah, struktur
tanah, konsistensi tanah dan lain-lain.
- Tujuan
Menetapkan warna dasar beberapa jenis tanah dengan
menggunakan buku mensell soil colour chart.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Dalam mengetahui sifat fisik tanah seperti warna tanah,
tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah dan lain-lain.
- Warna Tanah
Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan
mudah ditentukan dilapang. Warna tanah mencerminkan beberapa sifat tanah.
Kandungan bahan organik yang tinggi pada tanah akan menimbulkan warna lebih
gelap. Tanah dengan drainase yang jelek atau sering jenuh air berwarna kelabu.
Tanah yang mengalami dehidratasi senyawa besi akan berwarna merah.
Warna tanah akan berpengaruh pada keseimbangan panas dan
kelembaban tanah. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, aktivitas organisme dan struktur tanah. Penetapan warna tanah
digunakan Munsell Soil Colour Chart. (Abdul Majid,2009).
- Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif antara
fraksi pasir, debu, dan liat dalam suatu massa
tanah. Tekstur penting dalam penentuan sifat fisika, kimia, dan fisika-kimia
tanah. Ada 3
macam tekstur utama tanah, yaitu : tekstur pasir (sand) yaitu tanah mengandung
pasir, presentasinya > 70%, lempung (loam) yaitu bila tidak ada kandungan
pasir dan liat, dan liat (clay) yaitu kandungan liat > 35%. (Abdul
Majid,2009).
- Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir
tanah. Gumpalan struktur tanah ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan
liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik,
oksida-oksida besi, dan lain-lain. Struktur tanah merupakan susunan
ikatan partikel tanah satu sama lain. Ikatan
tanah berbentuk sebagai agregat tanah. Pengamatan kuat
lemahnya agregat tanah yang terbentuk yang dinyatakan sebagai derajat struktur
tanah. (Abdul Majid,2009).
- Konsistensi
Konsistensi adalah salah satu sifat fisika tanah yang
menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya
atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antar partikel)
dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan berbagai kelembaban
tanah. (Abdul Majid,2009).
Macam - macam Konsistensi Tanah :
- Konsistensi Basah
-
Tingkat
Kelekatan, yaitu menyatakan tingkat kekuatan daya adhesi antara butir-butir
tanah dengan benda lain.
-
Tingkat
Plastisitas, yaitu menunjukkan kemampuan tanah membentuk gulungan.
- Konsistensi Lembab
- Konsistensi Kering
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
- Alat dan Bahan
Alat yang di gunakan dalam praktikum adalah: buku
Munsell Soil Colour Chart. Sedangkan bahan yang digunakan adalah: tanah.
- Prosedur Kerja
Diambil sedikit tanah gumpal yang lembab secukupnya( permukaannya
tidak mengkilap), diletakkan di bawah lubang kertas buku munsell soil color
chart. Dicatat notasi warna (Hue,Value,Chroma) dan nama warna. Pengamatan warna
tanah tidak boleh terkena cahaya matahari langsung.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
- Hasil Pengamatan
- Warna dan tekstur
|
No
|
Jenis Tanah
|
Warna Tanah
|
Tekstur Warna
|
|
|
Notasi warna
|
Nama warna
|
|||
|
1
|
Entisol
|
7,5 YR 3/2
|
Very dark brown
|
Lempung berpasir
|
|
2
|
Ultisol
|
7,5 YR 4/6
|
Dark grey
|
Lempung berdebu
|
|
3
|
Inseptisol
|
10 YR ¾
|
Dark
|
Liat berpasir
|
|
4
|
Andisol
|
10 YR ¾
|
Very dark brown
|
Lempung berpasir
|
|
5
|
Vertisol
|
10 YR 2/2
|
Very dark brown
|
Liat berdebu
|
- Struktur
|
|
|
Tipe Struktur Tanah
|
||
|
No
|
Jenis Tanah
|
Tipe
|
Kelas
|
Derajat
|
|
1
|
Entisol
|
Gumpal
|
Sedang
|
Lemah
|
|
2
|
Ultisol
|
Tiang
|
Sangat halus
|
Cukupan
|
|
3
|
Inseptisol
|
Gumpal
|
Sangat halus
|
Cukupan
|
|
4
|
Andisol
|
Menggumpal
|
Halus
|
Cukupan
|
|
5
|
Vertisol
|
Tiang
|
Kasar
|
Kuat
|
- Konsistensi
|
|
|
Konsistensi Basah
|
Konsistensi
|
Konsistensi
|
|
|
No
|
Jenis Tanah
|
Kelekatan
|
Keliatan
|
Lembab
|
Kering
|
|
1
|
Entisol
|
Ss
|
Ps
|
Vt
|
Eh
|
|
2
|
Ultisol
|
Ss
|
Ps
|
Vt
|
Eh
|
|
3
|
Inseptisol
|
Ss
|
Ps
|
T
|
H
|
|
4
|
Andisol
|
Ss
|
Ps
|
L
|
L
|
|
5
|
Vertisol
|
S
|
Vp
|
Vt
|
Vh
|
Entisol,jenis tanah dengan warna 7,5 YR 3/2 ,nama warna very
dark brown, dan tekstur tanahnya lempung berpasir. Struktur tanahnya tipe
gumpal, sedang, dan derajat strukturnya lemah. Sementara, dari konsistensi
basah, kelekatannya agak lekat, agak plastis, sangat teguh,dan sangat keras
sekali.
Tanah Entisol mempunyai
ciri solumnya berkisar dari dangkal sampai dalam, berwarna kelabu hingga
kuning, mempunyai horison (A)-C tetapi batasannya sangat tegas, bertekstur
pasir hingga debu ( > 60% ), berstruktur butir tunggal, dan konsistensi
gembur serta lepas (Munir, 1996).
Ultisol, jenis tanah dengan warna 7,5 YR 4/6 , nama
warna dark grey, dan tekstur tanahnya lempung berdebu. Struktur tanahnya tipe
tiang, sangat halus, dan derajat strukturnya cukupan. Sementara, dari
konsistensi basah, kelekatannya agak lekat, agak plastis, sangat teguh,dan
sangat keras sekali.
Tanah Ultisol bertekstur
liat berpasir dan memiliki ciri-ciri licin agak kasar , membentuk bola dalam
keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat sekali. Tanah ini
dikembangkan dari bahan bahan induk liat di hutan dalam iklim humid untuk waktu
yang sangat lama (Foth, 1988).
Inseptisol, jenis tanah dengan warna 10 YR 3/4 , nama
warna dark, dan tekstur tanahnya liat berpasir. Struktur tanahnya tipe gumpal,
sangat halus, dan derajat strukturnya cukupan. Sementara, dari konsistensi
basah, kelekatannya agak lekat, agak plastis, teguh, dan keras.
Tanah Inseptisol
memiliki tekstur lempung berpasir dengan cirri-ciri agak kasar, bola agak keras
tetapi mudah hancur, melekat. Tanah ini mengandung pisah-pisah lempung lebih
besar atau sama dengan 35% dan pasir lebih besar atau sama dengan 45 %.
Inseptisol termasuk dalam tanah Andosol karena teksturnya lempung berpasir
sebenarnya sudah sangat menyulitkan pertumbuhan padi sebab suhunya rendah
sehingga mengakibatkan proses pelapukan terhambat (Hakim, 1986).
Andisol, dilihat dari karakter warnanya, very dark
brown, dengan notasi warna 10 YR 3/4, tekstur tanahnya lempung berpasir.
Struktur tanahnya menggumpal, halus, dan cukupan. Lain halnya pada konsistensi
basah, andisol agak lekat dan agak plastis. Sementara konsistensi lembab Tanah
Andisol dicirikan sebagai tanah mineral yang mempunyai sifat andik dengan
kriteria diantaranya adalah mempunyai berat isi tanah kurang dari 0.9 g/cc
sampai kedalaman lebih dari 35 cm dan didominasi bahan amorf dan atau
mengandung abu vulkano, abu apung, lapili dan sebangsanya lebih dari 60% sampai
kedalaman 35cm atau lebih atau mempunyai pH NaF 1N lebih dari 9.4 (Munir, 1996).
Pada konsistensi basah kondisinya lepas dan konsistensi kering lepas.
Vertisol,mempunyai warna very dark brown, dengan notasi
warna 10 YR 2/2, tekstur tanahnya liat berdebu. Struktur tanah vertisol tiang,
kasar, dan derajat strukturnya kuat. Sementara pada konsistensi basah, vertisol
lekat dan sangat plastis. Pada konsistensi lembab, sangat teguh. Dan pada
konsistensi kering, tanah sangat keras.
Tanah Vertisol memilki
tekstur liat karena cirinya rasa agak licin , membentuk bola dalam
keadaan dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat.
Karena tanah ini dikembangkan dari bahan induk liat dimanailkim
musim basah dan kering jelas (Foth,1988).
Warna merupakan sifat
tanah yang nyata dan mudah dikenali. Warna tanah yang nyata, bagaimanapun
terutama digunakan sebagai suatu ukuran langsung dibandingkan sifat tanah yang
penting lainnya yang sukar diamati dan diukur dengan teliti misalnya seperti
drainase. Jadi, warna tanah bila digunakan dengan ciri-ciri lainnya berguna
dalam pembentukan sebagian besar kesimpulan yang penting dengan memperhatikan
pembentukan tanah dan penggunaan lahan. (Foth, 1998).
Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan
jumlahnya, (2) kandungan bahan organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan
tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur,
kuarsa dapat menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis mineral feldspar
menyebabkan beragam warna dari putih sampai merah. Hematit dapat menyebabkan
warna tanah menjadi merah sampai merah tua. Makin tinggi kandungan bahan
organik maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit
kandungan bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah
dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah menyebabkan
warna tanah menjadi lebih gelap (kelam). Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan
dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang ternyata mengarah ke warna
reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu biru hingga kelabu hijau. (Madjid, 2009).
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang
dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand)
(berdiameter 2,00-0,20 mm atau 2000-200 µm, debu (slit) (berdiameter
0,20- 0,002 mm atau 200- 2µm) dan liat (clay) (<2 µm). Berdasarkan
kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :
a)
Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir
berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau
pasir berlempung.
b)
Tanah bertekstur halus atau tanah berliat
mengandung minimal 37,5 % liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat
berpasir (3 macam).
c)
Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung.
(Hanafiah, 2009).
Struktur tanah merupakan
gumpalan kecil dari butir- butir tanah. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai
bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda. Tanah dikatakan
tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (disebut
lepas, misalnya tanah pasir) atau saling melekat menjadi satu satuan yang padu
(kompak) dan disebut massive atau pejal. Tanah dengan struktur baik (granuler,
remah) mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia
dan mudah diolah.Strukktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat
sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. (Hanafiah, 2009).
Konsistensi
tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah
dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. (Hardjowigeno, 1992).
Penetapan konsistensi
tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering. Konsistensi
basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah di
atas kapasitas lapang (field cappacity). Konsistensi lembab merupakan penetapan
konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang.
Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air
tanah kering udara. (Abdul Madjid, 2009).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi konsistensi tanah ialah (Notohadiprawiro,2000) :
- Kadar air tanah.
- Bahan – bahan penyemen agregat tanah.
- Bahan dan ukuran agregat tanah.
- Tingkat agregasi.
- Faktor-faktor penentu struktur tanah(tekstur, macam lempung, dan kadar bahan organik).
Pada percobaan pengamatan tekstur tanah sesuai dengan namun ada
beberapa tanah yang tidak sesuai seperti ultisol dan vertisol. Mungkin di
karenakan setiap orang memiliki anggapan yang berbeda dalam merasakan tekstur
suatu tanah . tanah yang dianggap kita liat belum tentu dianggap orang lain
seperti itu , mungkin saja lempung.
Pada pengamatan
konsistensi tanah , di desarkan pada tiga kondisi yaitu konsistensi basah,
konsistensi lembab, dan konsisitensi kering.
- Konsistensi basah
Konsistensi
basah dibandingkan lagi berdasarkant kelekatan dan keliatan . tanah Andisol
kelekatannya tidak lekat dan keliatannya sidak plastis. Tanah Ultisol dan vertisol
sama ,sangat lekat dan plastis. Tanah
- Konsistensi lembab
Berdasarkan
Konsistensi lembab tanah Andisol gembur, tanah Ultisol teguh , tanah Vertisol
sangat teguh, tanah Entisol gembur, dan tanh Inseptisol lepas.
- Konsitensi kering
Berdasarkan
Konsistensi kering tanah Andisol lunak, tanah Ultisol keras , tanah Vertisol
sangat keras, tanah Entisol sangat keras, dan tanah Inseptisol lunak.
(Endang,1992).
Pengamatan
tanah dengan indera memiliki banyak tujuan dan kegunaan di berbagai bidanng
salah satunya yaitu di bidang pertanian . pengamatan indra ini penting untuk
memudahkan petani dalam nenentukan baik tidaknya lahan untuk ditanami tanaman
serta tanaman apa yang baik untuk ditanam di lahan tersebut melalui pengamatan
warna tanah, tekstur tanahnya , struktur tanahnya, serta konsistensi tanahnya. (Notohadiprawiro,2000).
Definisi tanah menurut Foth adalah bahan mineral yang
tidak pepat (unconsolidated) pada permukaan tanah yang dipengaruhi oleh
factor-faktor genetic dan lingkungan, yaitu: iklim,organisme serta
topografi yang semuanya berlangsung pada suatu periode. Tanah itu adalah tubuh
alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya
gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan alam (natural material)
dipermukaan bumi.(Hakim, 1986).
Warna merupakan salah satu sifat fisik tanah
yang lebih banyak digunakan untuk pendeskripsian karakter tanah, karena tidak
mempunyai efek langsung terhadap tetanaman tetapi secara tidak langsung
berpengaruh lewat dampaknya terhadap temperatur dan kelembapan tanah. Warna
tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning dan hitam, kadangkala
dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak
murni, tetapi campuran kelabu, coklat dan bercak, kerapkali 2-3 warna terjadi
dalam bentuk spot-spot, disebut karatan. (Mandala,2012).
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel
penyusun tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%)
relatif antara fraksi pasir (sand)
(berdiameter 2,00-0,20 mm atau 2000-200 µm, debu (slit) (berdiameter 0,20- 0,002 mm atau 200- 2µm) dan liat (clay) (<2 µm). Berdasarkan kelas
teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :
a)
Tanah
bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70%
pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.
b)
Tanah
bertekstur halus atau tanah berliat mengandung minimal 37,5 % liat atau
bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam).
c)
Tanah
bertekstur sedang atau tanah berlempung.
(Hanafiah, 2009).
Struktur tanah
menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer (pasir, debu,
dan liat) sampai pada partikel-partikel sekunder atau ped disebut juga agregat.
Struktur suatu horizon yang berbeda satu profil tanah merupakan satu ciri
penting tanah, seperti warna tekstur atau komposisi kimia. Struktur mengubah
pengaruh tekstur dengan memperhatikan hubungan kelembaban udara. Struktur
berkenbang tidak dari satu butir tunggal maupun dari keadaan pejal. Warna
merupakan sifat tanah yang nyata dan mudah dikenali. (Foth, 1998).
Konsistensi tanah menunjukkan integrasi
antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir
tanah dengan benda lain. (Hardjowigeno, 1992).
Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan
dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering. Konsistensi basah
merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah di atas
kapasitas lapang (field cappacity). Konsistensi lembab merupakan penetapan
konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang.
Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air
tanah kering udara. (Abdul Madjid, 2009).
Konsistensi tanah
menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya
adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. (Hardjowigeno, 1992).
Menurut Buringh (1970) dalam Munir(1996) adalah proses pembentukan tanah-tanah
abu vulkanis di wilayah tropika basah meliputi : hidrolisis secara intensif,
andosolisasi, irreversible drying, melanisasi dan pembentukan padas. Andisol di
Indonesia merupakan tanah yang cukup subur untuk dikembangkan sebagai lahan
pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
Sasaran pokok cara kerja penetapan tektur tanah adalah
menentukan agihan ukuran jarak penyusun fasa padat tanah. Pada acara praktikum
ini uji tekstur tanah dilaksanakan dengan menguji suatu massa contoh tanah diantara muka ibu jari dan
telunjuk, serta memperhatikan rasa tanah dan sensai yang muncul (Poerwowidodo,
1991).
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
- Kesimpulan
Dari hasil praktikum
dapat disimpulkan :
- Jenis tanah entisol notasi warna 7,5 YR 3/2 dengan nama warnanya adalah very dark brown dan bertekstur lempung berpasir. Struktur tanahnya bertipe gumpal, dan dengan kelas sedang,derajat strukturnya lemah. Konsistensi basah kelekatan Ss (Sligtly Sticky) keliatan Ps (slightly plastic), konsistensi lembab vf (very firm), konsistensi kering eh (extremely hard).
- Jenis tanah ultisol notasi warna 7,5 YR 4/6 dengan nama warnanya adalah dark grey dan bertekstur lempung berdebu. Struktur tanahnya bertipe tiang, dengan kelas sangat halus, derajat strukturnya cukupan. Konsistensi basah kelekatan Ss (Sligtly Sticky) keliatan Ps (slightly plastic), konsistensi lembab vt (very firm), konsistensi kering eh (extremely hard).
- Jenis tanah inseptisol notasi warna 10 YR 3/4 dengan nama warnanya adalah dark dan bertekstur liat berpasir. Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas Sangat halus, derajat strukturnya cukupan. Konsistensi basah kelekatan Ss ( Sligtly Sticky) keliatan Ps (sligly plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering h (hard).
- Jenis tanah andisol notasi warna 10 YR 3/4 dengan nama warnanya adalah very dark brown dan bertekstur lempung berpasir. Struktur tanahnya bertipe menggumpal , dengan kelas halus,derajat strukturnya cukupan. Konsistensi basah kelekatan Ss (Sligtly Sticky) keliatan Ps (slightly plastic), konsistensi lembab (loose), konsistensi kering l (loose).
- Jenis tanah vertisol notasi warna 10 YR 2/2 dengan nama warnanya adalah very dark brown dan bertekstur liat berdebu. Struktur tanahnya bertipe tiang, dengan kelas kasar,derajat strukturnya kuat. Konsistensi basah kelekatan S (Sticky) keliatan vp (very plastic), konsistensi lembab vf (very firm), konsistensi kering vh (very hard).
- Saran
Dalam praktikum di harapkan cermat dalam penelitian dan
hati-hati.
DAFTAR PUSTAKA
Foth,
Henry d. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
. Hakim, Nurhajati dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung:
UNILA.
Hanafiah,
Kemas A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Pt. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Majid, Abdul. 2009. “Sifat Fisika
Tanah (Bagian 5: Konsistensi Tanah”. Jakarta: Erlangga.
Munir,
Moch. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia.
Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya.
Notohadiprawiro, T. 2000. Tanah dan Lingkungan. Universitas gadjah
mada : Yogyakarta.
Mandala,2012, Pengamatan Tanah. http://duniabarstev.blogspot.com/2012/05/acara-iv-pengamatan-tanah-dengan-indra.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar