TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH STATISTIKA UNTUK ILMU SOSIAL
Oleh :
1.
Gabriella
Indah K. (A1C112020)
2.
M.
Solikhin (A1C112023)
3.
Finda
Putri Liyana (A1C112031)
4.
Triyanto
Pamungkas (A1C112039)
5.
Wahyu
Mawargani (A1C112041)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2014
Menghitung Koefisien Korelasi rij
Sebelum menghitung
koefisien jalur, lebih dahulu dihitung koefisien korelasi antar variabel penelitian.
Koefisien
korelasi dapat dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment sebagaimana yang ditulis oleh
Suharsimi Arikunto (1995 : 69).
r = N .
∑ XY – (∑ X)
(∑ Y)
[N. ∑ X2 – (∑ X)2
] [N. ∑ Y2 – (∑ Y)2
Menghitung Koefisien Jalur (pij)
Koefisien jalur
menunjukkan pengaruh langsung dari variabel penyebab terhadap variabel akibat.
Didalam koefisien jalur mengandung maksud bahwa j menyatakan indeks variabel
akibat dan i menyatakan indeks variabel penyebab. Lebih lanjut penulisan
koefisien jalur dan koefisien korelasi adalah (pj,i),
(ri,j).
Untuk koefisien jalur variabel penelitian lebih
dahulu ditransformasikan ke dalam variabel standar sehingga diperoleh skor baku
dari xj disajikan dengan simbol zj dan didefinisikan sebagai berikut :
zj = xj - xj
Sj
dimana :
zj
=
variabel standar dari xj
xj
=
data variabel penelitian, j = 1, 2, 3, 4
xj
= rerata data varibel xj
Sj
=
simpangan baku variabel xj
Gambar
Diagram Analisis jalur
|
X1
|
|
P31
|
|
P21
|
|
r13
|
|
r21
|
|
r23
|
|
P32
|
|
X3
|
|
X2
|
Keterangan :
Xj = variabel
penelitian, j = 1, 2, 3
Rj = variabel
residu dari Xj (ej)
Rij = koefisien
korelasi variabel Xj dengan variabel Xi
Pji = koefisien jalur
dari Xj sebagai variabel akibat dan Xi sebagai variasi penyebab
Pada diagram anak panah menunjukkan
arah kausalnya, variabel yang terletak pada pengkal anak panah sebagai
penyebab, sedangkan variabel anak panah sebagai akibat. Dari
diagram jalur di atas merupakan ilustrasi dari kerangka pemikiran terlihat
bahwa koefisien-koefisien jalur p21 dari X1 ke X2, p31 dari X1 ke X3 dan p32 dari
X2 ke X3. Variabel X1 adalah kemampuan awal, yang memiliki hubungan dengan X3 dimana
X3 adalah keberhasilan belajar siswa, merupakan variabel endogenus jadi variabel
tersebut dituliskan dalam bentuk angka baku z, hanyalah dinyatakan oleh suku
residual e1 saja, yakni z1 = e1. Variabel X2 adalah kemampuan konseptual yang bergantung
pada X1, serta memiliki hubungan dengan X3, juga bergantung pada residual e2
dengan koefisien jalur p21. Persamaannya (dinyatakan dalam angka baku z) adalah
z2 = p21 z1 + e2. Jika cara ini diteruskan untuk variabel endogen X3, maka diperoleh
sistem rekursif sebagai berikut :
z1
=
e1
z2
=
p21
z1
+
e2
z3
=
p31
z1
+
p32
z2
+
e2
Hubungan antar dua variabel terstandar dengan koefisien korelasi
dinyatakan dengan rumus :
rij = 1
∑ zi zj ............................................................................
(1)
n (Sudjana,
1992 : 295–304)
keterangan :
rij
=
koefisien korelasi antara variabel akibat dengan variabel penyebab
n = banyak
pengamatan
∑ zi zj
=
jumlah angka baku antara variabel akibat dan variabel penyebab
Untuk memperoleh hubungan antara koefisien jalur
dengan koefisien korelasi harus dilakukan langkah-langkah perhitungan. Pertama,
persamaan zj disubtitusikan pada persamaan 1.
Kedua, persamaan satu tersebut dijabarkan dan diperoleh hubungan antar rij
dengan
pji.
Cara perhitungannya :
1.
r12 = 1 ∑ z1
. z2
N
= 1 ∑ z1 . (p21 . z1 + e2)
N
= p21 . 1 ∑ z12 + 1 ∑ z1 .
e2
N
= p21 . 1 + 0
= p21………………………………………………………….. 2
2. r12 = 1 ∑ z1
. z2
N
= 1 ∑ z1 . (p31 . z1 + p32 . z2 + e2)
N
= p31 . 1 ∑ z12 + p32 .
1 ∑ z1
. z2 + 1 ∑ z1
. e3
N N N
= p31 . 1 + p32 .
r12 + 0
= p31 + p32 . r12………………………………………………..
3
3. r23 = 1 ∑ z2 . z3
N
= 1 ∑ z2
. (p31 . z1 + p32
. z2 + e3)
N
= p31 . 1 ∑ z1 . z2 + p32
. 1 ∑ z22
+ 1 ∑ z2
. e3
N N N
= p31 . r12
+ p32 . 1 + 0
= p31 . r12 + p32
………………………………………………. 4
Penyelesaian simultan dari persamaan 2, 3 dan 4 adalah p21, p31 dan p32.
Pengujian
Koefisien Jalur
Apabila koefisien-koefisien jalur telah dihitung maka
langkah selanjutnya melakukan uji
signifikansi atau kebermaknaan. Kebermaknaan koefisien jalur ditentukan
dengan cara :
a. Jika pji < 0,05 maka koefisien jalur tidak berarti
b. Jika pji > 0,05 maka koefisien jalur tersebut berarti (Sudjana,
1992 : 304)
Hal tersebut berarti bahwa
apabila jalur koefisien bermakna, maka koefisien jalur tersebut
digunakan dalam analisis selanjutnya. Tetapi apabila
tidak bermakna koefisien jalur tidak digunakan. Oleh karena itu jalur yang
menghubungkan antar dua variabel tersebut harus dipotong.
Efek Langsung dan Tidak Langsung
a. Efek
Langsung
Efek langsung dari suatu
variabel penyebab terhadap variabel lain sebagai akibat koefisien jalur yang
bersesuaian.
Deji = Pji
Keterangan :
Deji = efek langsung dari variabel Xi terhadap variabel Xj
Pji = koefisien jalur dari variabel Xi terhadap variabel Xj
b. Efek Tak Langsung (Total Indirect Effect)
Efek tak langsung dari suatu variabel Xi terhadap variabel Xj dirumuskan
sebagai berikut :
TIEji = rij – Pji
Keterangan :
TIEji = efek tak langsung dari variabel Xi terhadap variabel Xj
Rij = koefisien korelasi antara variabel Xi terhadap variabel Xj
Pji = koefisien jalur dari variabel Xi sebagai penyebab terhadap variabel
Xi sebagai
akibat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar