TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH STATISTIKA UNTUK ILMU SOSIAL

Oleh :
Triyanto Pamungkas
A1C112039
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
PURWOKERTO
2014
Contoh Aplikasi Analisis Jalur
Misalkan, rata-rata skor
ujian (RSU) sejumlah mahasiswa diregresikan atas status sosial ekonomi (SSE), kecerdasan
(IQ) dan kebutuhan berprestasi (KEB). Dari status mahasiswa yang diteliti,
sesudah dilakukan perhitung-perhitungan dengan rumus korelasi product moment
dari Pearson, diperoleh matrik korelasi sebagai berikut :
Matrik Korelasi
Antar Variabel
Variabel
|
SSE(X1)
|
IQ(X2)
|
KEB(X3)
|
RSU(X4)
|
SSE(X1)
|
1,00
|
0,25
|
0,38
|
0,30
|
IQ(X2)
|
1,00
|
0.20
|
0,62
|
|
KEB(X3)
|
1,00
|
0,56
|
||
RSU(X4)
|
1,00
|
Misalnya
untuk itu, model kausal yang dibuat adalah sebagai berikut.



r 12
|
@,25)
|
P41 0,006@,30)
|
0,352@,38)
|
P31
|
P43
|
0,452@,56)
|


P32
|
0,112@,20)
|


P42
|
0,528 (0,62)
|

Gambar 03: Diagram Jalur
Dalam gambar 03 ini
tampak bahwa sementara
SSE dan IQ diambil sebagai variabel eksogenus, keduanya
merupakan penyebab bagi KEB. Variabel SSE, IQ, dan KEB menjadi penyebab bagi RSU.
Untuk menghitung koefisien-koefisien jalur dalam
model kausal ini, diperlukan dua
analisis regresi. A) Regresi KEB dan IQ
untuk mendapatkan P31
dan P32 yang menghasilkan sistem rekursif z3 = P31 z1
+ P32 z2 + e3 dan B) regresi RSU atas
SSE, IQ, dan KEB untuk mendapatkan P41, P42, P43
dengan sistem rekursif z4 = P41 z1 + P42 z2
+ P43 z3 + e4 Jika datanya lengkap,
dapat dihitung koefisien-koefisien korelasinya seperti tersebut pada matrik di
atas.
Selanjutnya, dengan menggunakan cara yang
telah dijelaskan di atas, dapat disusun
system persamaan yang menghubungkan rij
dan Pij, Kemudian dengan memasukkan harga-harga rij dan Pij, dapat dihitung
koefisien-koefisien jalur Pij. Dengan menggunakan rumus
yang telah dijelaskan
di atas, untuk r13, r23, r14,
r24 dan r34 dan memanfaatkan sistem rekursif yang telah
dijelaskan, kita memiliki lima (P31, P32, P41,
P42, P43) sebagai berikut
r13 = P31 + P32
r12
r23 = P31 r12
+ P32
r14 = P41 + P42 + r12 + P43
r13
r24 = P41 r12
+ P42 + P43 r23
r34 = P41 r13
+ P42 r23 + P43
Dengan memasukkan harga-harga rij dari matrik korelasi akan memberikan
persamaan berikut.

A) 0,38 = P31 + 0,25 P32
Ba) 0,20 = 0,25 (0,352) + P32
C) 0,30 = P41 + 0,25
P42 + 0,38 P43
F) -0,1756 = 0,105 P41 +
(-0,33)P42
D) 0,62 = 0,25 P41 + P42 + 0,20 P43
G) 0,508 = 0,17 P41 + 0,96 P42
(6a)
-0,1756
= 0,105 P41 + (-0,33)P42
(7a) 0,508
= 0,17 P41 + 0,96
P42
(7a) 0,508
= 0,17 (0,006) + 0,96 P42
(3a)
0,56 = 0,38 (0,006) + 0,20
(0,528) + P43
0,56 = 0,00228 + 0,1056
+ P43
Persamaan tersebut di atas harus
diselesaikan dengan metode eliminasi atau metode Selisih Produk Diagonal (SPD). Dalam
perhitungan di bawah ini, digunakan metode SPD.
Dalam gambar diagram jalur
03 di atas, koefisien-koefisien korelasi dituliskan dalam
tanda kurung, sedangkan lainnya menyatakan koefisien-koefisien jalur. Tampak
bahwa koefisien jalur P41 lebih kecil dari 0,05 sehingga
memberi petunjuk, bahwa r14 semata-mata dikarenakan oleh
efek-efek tidak langsung.
Efek langsung SSE terhadap
RSU besarnya 0,006 sedangkan efek tidak langsung total adalah r14 –
P41 = 0,30 – 0,006 = 0,294. Ini menunjukkan bahwa SSE praktis tidak
mempunyai efek langsung terhadap
RSU. Akan tetapi, melalui korelasinya dengan IQ dan efeknya terhadap KEB, variabel
SSE ini mempengaruhi RSU. Korelasi antara IQ dan KEB terbesar disebabkan oleh
korelasi IQ dengan SSE.
Pengamatan
terhadap P41 menyimpulkan bahwa model dalam gambar jalur 03 di atas
dapat disederhanakan dengan
menghilangkan P41 dan diagramnya
diubah menjadi seperti diagram 04 berikut.







Gambar 04:
Diagram Jalur
Apakah
data yang diperoleh konsisten dengan model baru pada diagram 04?
Untuk itu, perlu dihitung koefisien-koefisien jalur
dalam model baru dan gunakan untuk menghitung koefisien-koefisien korelasi,
kemudian dilihat apakah dihasilkan matrik korelasi yang sama dengan matrik
korelasi sebelumnya. Dengan meregresikan KEB atas SSE dan IQ serta meregresikan
RSU atas IQ dan KEB akan didapat :
z3
= P31 z1 + P32 z2 + e3
z4
= P42 z2 + P43 z2 + e4
Dengan menggunakan cara yang telah dijelaskan, diperoleh sistem
persamaan:

Mensubstitusikan
harga-harga rij dari matrik korelasi ke
dalam persamaan tersebut, akan diperoleh persamaan terakhir sebagai
berikut:
0,38 = 0,25P32 + P31
0,20 = 0,25P31 + P32
0,62 = P42 + 0,20P43
0,56 = 0,20P42 + P43
Setelah diselesaikan dengan menggunakan metode SPD,
diperoleh harga-harga koefisien jalur: P31 =
0,352, P32
=
0,112, P42
=
0,528, dan P43 = 0,452. Semua koefisien jalur
harganya tidak kurang dari 0,05 sehingga model dalam gambar 04 di atas tidak
mengalami perubahan. Apakah matrik korelasinya juga sama?
Dengan menggunakan kenyataan bahwa IQ dan SSE
sebagai variabel eksogenus sehingga r12 tetap
tidak dianalisis, yakni r12 = 0,25 dan menggunakan
harga-harga Pij yang diperoleh untuk model 04 tersebut, dari sistem persamaan
terakhir akan diperoleh:
r13
=
(0,112)(0,25) + 0,352 = 0,38
r14
=
(0,528)(0,25) + (0,452)(0,38) = 0,3038
r23
=
(0,352)(0,25) + 0,112 = 0,20
r24
=
0,528 + (0,452)(0,20) = 0,6184
r34
=
(0,528)(0,20) + 0,452 = 0,5576
Dengan demikian,
untuk model dalam diagram 04 di atas, diperoleh matrik
korelasi
sebagai berikut.
Variabel
|
SSE
|
IQ
|
KEB
|
RSU
|
SSE
|
1,00
|
0,25
|
0,38
|
0,3038
|
IQ
|
1,00
|
0,20
|
0,6184
|
|
KEB
|
1,00
|
0,5576
|
||
RSU
|
1,00
|
Ternyata bahwa matrik korelasi tersebut sesuai
dengan matrik korelasi sebelumnya, perbedaannya sangat kecil (lebih kecil dari
0,05) sehingga bisa diabaikan. Ini menunjukkan bahwa data konsisten dengan
model pada gambar 04 tersebut di atas.
Kesimpulan:
Status Sosial Ekonomi (SSE) tidak mempunyai pengaruh
langsung terhadap hasil rata-rata skor ujian (RSU), akan tetapi efeknya penting
melalui variabel kebutuhan untuk berprestasi (KEB) dan memlalui korelasi dengan
kecerdasan (IQ). Kebutuhan untuk berprestasi (KEB) dan kecerdasan (IQ)
mempunyai efek langsung terhadap hasil rata-rata skor ujian (RSU) dan juga
mempunyai efek tidak langsung. Efek-efek langsung kedua unsur ini terhadap RSU
lebih besar jika dibandingkan dengan efek-efek tidak langsungnya. Efek langsung
IQ terhadap RSU lebih besar daripada efek langsung KEB terhadap RSU.
DAFTAR PUSTAKA
|
Anderson, T.W.,
|
An Introductin to Multivariate
Statistical Analysis
|
, John Wiley & Sons,
|
Inc., New York, 1958.
|
Ching Chun Lie,
|
Path Analysis – a primer
|
, , California: Pasific Grove, 1975.
|
Everit, Brian S & Graham Dunn,
|
Applied Multivariate Data Analysis
|
, New York: Halsted
|
Press, 1991.
|
Guilford, J.P. and fruchter, B.,
|
Fundamental Statistics in Psycholoy
and Education
|
, New
|
York: McGraw-Hill Ltd, 1978.
|
Hair, Joseph F. Jr. cs.,
|
Multivariate Data Analysis
|
, Upper Saddl River, NJ: Prentice Hall
|
International Inc., 1998.
|
Imam Ghazali,
|
Applied Analisis Multivariat dengan
Program SPSS
|
, Semarang: Badan
|
Penerbit Universitas Diponegoro, 2001.
|
Kerlinger, F.N. and Pedhazur, E.J.,
|
Multiple Regression in Behavioral
Research
|
, New
|
York: Holt Rinehart and Winston, Inc.,
1973.
|
Singgih Santoso,
|
SPSS Statistik Multivariat
|
, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002
|
Sutrisno Hadi,
|
Statistik, Jilid 2, 3
|
, Yogyakarta: UGM, 1986.
|
Sutrisno Hadi,
|
Analisis Regresi
|
, Yoyakarta: UGM, 1986.
|
Sudjana,
|
Metoda Statistika
|
, Bandung: Tarsito, 1992.
|
Sudjana,
|
Teknik
Analisis Regresi dan Korelasi
bagi Para Peneliti
|
, Bandung: Penerbit
|
“Tarsito”, 1992.
|
Sugiyono,
|
Statistika untuk Penelitian
|
,
Bandung: Penerbit CV Alfabeta, 2002.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar